Ciblek (Prenjak Putih) merupakan burung asli Indonesia. Namun, ada
juga prenjak yang bermigrasi dari daerah dingin ke daerah berhawa lebih
hangat. Burung Prenjak Putih dibedakan dalam dua kelompok, yakni prenjak
dunia lama dan prenjak dunia baru. Disebut prenjak dunia lama karena
burung ini merupakan kelompok burung penyanyi paling kuno. Fosilnya
berhasil ditemukan di Prancis. Menurut perkiraan, fosil tersebut berasal
dari zaman upper oligocence, sekitar 28 juta tahun lalu.
Selanjutnya, kelompok ini berkembang menjadi spesies yang jumlahnya
sangat besar. Kini, diperkirakan terdapat 65 genus dan 312 spesies
prenjak di seluruh dunia.
Burung ini tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
Habitatnya di hutan, pinggiran hutan, dan persawahan. Prenjak hidup di
pohon – pohon yang rendah. makanan aslinya adalah biji – bijian,
serangga, dan ulat. Sarangnya terbuat dari rerumputan kering.
B. CIRI UMUM
Panjang tubuh prenjak sekitar 11 cm, sehingga tergolong burung
bertubuh mungil. Gerakannya sangat lincah. Paruh atas berwarna
kecoklatan, sedangkan paruh bawah agak keputihan. kakiknya tampak lemah
dengan warna kemerahan dibagian pergelangan dan jari kakinya. bulu di
kepalanya berwarna cokelat kemerahan yang tampak lebih contras adalah
pejantan. Pada burung muda dan anakan, warna bulu di kepalanya tidak
jauh berbeda dengan bulu burung dewasa, tetapi bulunya lebih jarang.
Bulu sayap bagian atas lebih dominasi oleh warna abu – abu dan
cokelat. Sementara itu, bulu tubuh bagian bawah didominasi oleh warna
putih keabu – abuan, seperti halnya kerabat prenjak lainnya. Ekornys
tersusun bertingkat dan tampak selalu berdiri tegak saat bergerak.
Burung prenjak yang biasanya dilombakan adalah prenjak jantan. Untuk
membedakan antara jantan dan betina, lihat ukuran tubuh dan warna
bulunya. Prenjak jantan memiliki ukuran tubuh lebih besar dari pada
betina. Prenjak jantan warna paruh cenderung lebih hitam dibagian atas
dan bawah.
C. MEMILIKI BANKALAN PRENJAK
Umumnya, bakalan prenjak adalah burung hasil hasil tangkapan yang
masih berupa piyik yang masih berupa piyik yang belum mampu berkicau dan
bakalan muda hutan yang mampu berkicau. bakalan muda hutan ini biasanya
memiliki suara alam yang nyaring, merdu, melengking, dan kaya variasi.
Ciri Fisik :
• Mata : Pejantan memiliki mata yang Melotot
(menonjol keluar), sedangkan betina matanya datar, ini juga pertanda
bahwa burung tersebut memiliki mental tempur yang baik, dan mudah
adaptasi dengan lingkungan baru.
• Kepala : Ceper Porposional tidak terlalu melengkung ke atas
• Leher : Carilah pejantan yang memiliki leher
panjang namun tebal. Berdasarkan pengalaman saya Ciblek dengan leher
yang saya sebutkan tadi mempunyai mental tangguh dan volume yang
lantang.
• Paruh : Hitam legam,Panjang, Tebal, diyakini mempunyai volume yang lantang
• Body : Pilihlah pejantan yang memiliki bodi panjang tubuh yang padet tetapi tidak terlalu besar !
• Ekor : Pejantan memiliki ekor panjang dan rapi (ngumpul ditengah) menandakan burung dalam kondisi fit !
• Bulu : Untuk Ciblek muda bisa dilihat pada alis
matanya, apabila warna alis ciblek mencolok atau putih sekali pertanda
betina, sebaliknya apabila warna alis terlihat samar atau hampir tidak
ada itu pejantan, dan pejantan mempunyai warna dada kehitaman namun
betina juga mempunyai warna tersebut akan tetapi agak redup.
• Sumpit : Pejantan memiliki sumpit yang rapat dan keras. Betina memiliki sumpit longgar dan lembek.
D. PERAWATAN
• Pagi hari,sekitar pukul 07.00 WIB, krodong dibuka beri 2 ekor
jangkrik kecil(clondo kecil) apabila mau, kadang ada ciblek yang gak
doyang jangkrik, yang sudah dibuang kepala dan kakinya, lalu diangin
anginkan di depan rumah (kalo burung belum jinak cari tempat yang agak
sepi namun rindang).
• Selang 1 Jam, mandikan ciblek, bisa di semprot atau pake cepuk
kecil, diselingi membersihkan kotoran burung, dan menambahkan voer atau
mengganti air minum.
*Untuk hariannya saya beri ulat kandang sama voer saja
• Selesai mandi bisa langsung dijemur sampai jam 10.00 wib (waktu
jemur bisa dipancing dengan suara suara ciblek betina untuk memancing
birahi ).
•Selesai jemur bisa di angin anginkan di depan rumah, setelah itu
istirahatkan didalam rumah sambil di pasangkan CD mastering, ingat
memaster tidak harus keras, akan tetapi jelas dan diputar dalam tempo
yang cukup. Sebab jika terlalu lama / seharian full bisa bisa stress
burung tsb.
• Sore hari (pukul 16.00), krodong bisa dibuka. Berikan 2 ekor jangkrik kecil (clondo kecil) lalu anginkan di depan rumah.
• Selang 1 jam, masukkan burung dan dikrodong
PENTING : Pemberian kroto bisa diberikan 2 hari sekali,plus 1 – 2 ulat hongkong, dengan porsi pagi sore hari.
*Lakukan secara kontinyu, jangan terlalu terburu – buru untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, sebab jika anda ingin berhasil anda
harus berusaha terlebih dahulu, berpedomanlah bahwa rawatan yang anda
berikan adalah yang terbaik, jangan mudah mengganti setingan pakan,
karena seseorang biasanya akan terpancing begitu melihat kesuksesan
rekan atau setelah membaca di tabloid burung sekaligus.
D. MASA MABUNG
Mabung yang mempunyai arti Rontok Bulu (Ngurak), pada dasarnya hampir
semua burung akan mengalaminya pada siklus tertentu. Biasanya terjadi
pada tri semester pertama terhitung sejak burung tersebut menetas.
Bagaimana pedoman bahwa burung tersebut dikatakan mabung : Sewaktu kita
buka krodong perhatikan apakah ada helai bulu halus yang berjatuhan,
jika temponya perhari semakin banyak atau diikuti bulu besar pada bagian
sayap, ekor, kepala juga jatuh, maka itulah pertanda burung anda
memasuki masa mabung.
Untuk perawatan dikala mabung :
• Burung harus dikondisikan dalam ruangan yang tidak bising karena akan mengganggu proses mabung.
• Sering dikrodong, dengan maksud agar burung tersebut tidak mudah stress atau memberikan waktu untuk istirahat.
• Boleh dimandikan minimum seminggu sekali, bisa diselingi dengan
membersihkan kotoran burung, boleh dijemur tetapi tidak extrem, kalo
perlu anginkan saja sampai bulu agak kering.
• Berikan Suplemen (Vitamin) penumbuh bulu, tidak harus mahal yang
penting benar untuk pertumbuhan bulu, untuk menjaga kondisi burung tetap
baik dan sehat, dan memberi nutrisi dari dalam tubuh, sehingga setelah
muncul bulu mudanya agar tidak kopong.
• Makanan cukup diberikan menu semula/ harian akan tetapi diberikan
tambahan sedikit, ingat….. sedikit saja supaya setelah mabung tidak
terjadi kegemukan (Obesitas) yang menyebabkan burung malas berkicau
setelah selesai mabung.
• Lakukan pemasteran karena konon burung mabung sangat konsen sekali
jadi bisa gampang terekam. Ingat memaster suara burung tidak harus
kencang yang penting jelas dan dengan waktu yang cukup.
*Experimen saya selalu berhasil, karena saya kroscek pada setingan
harian, sebab burung tidak kaget mengalami perubahan tersebut, terlebih
burung yang masih muda. Dan satu lagi yang dicari juri untuk menang
selain kualitas suaranya seperti volume, irama, isian dan gaya ada 1
faktor yang tak bisa disepelekan, yaitu burung harus TAHAN, sebaik
baiknya burung ocehan kalo burung tidak TAHAN menghadapi suasana dan
tekakan di lapangan,dan tidak awet membawakan ocehannya, tidak akan bisa
menang. Untuk melatih burung supaya TAHAN bisa dibentuk sejak usia
dini. Dari Proses penjinakan, mandi jemur, setingan exfood, sampai
pemasteran semuanya berpengaruh, Makanya saya selalu membeli burung yang
anakan dengan seleksi saya sendiri dan tidak mudah mengganti setingan
exfood karena sejatinya burung gak perlu neko neko, yang neko neko pun
belum tentu juara hehehehe , selamat mencoba……..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar