tag:blogger.com,1999:blog-57979869711412884362024-02-19T18:52:21.848-08:00Kicau BurungAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/01562248980026496292noreply@blogger.comBlogger14125tag:blogger.com,1999:blog-5797986971141288436.post-16898612635197304322013-05-22T12:24:00.001-07:002013-05-22T12:24:40.906-07:00burung cendet kepala merah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxwCWeVfIR1Jt8JDXBMjgSVKBfVbLIjrTnO3MGa4RSAPL2v1odAlqHHbM98fWBt5z4LtJ7LWnvfk5EcWABczDKJV6QaoUmc-1vxl_kq_SuQwVjq2yviTEldX4CwH8yC1gjOBqlUuivHkU/s1600/bullheadedshrike.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxwCWeVfIR1Jt8JDXBMjgSVKBfVbLIjrTnO3MGa4RSAPL2v1odAlqHHbM98fWBt5z4LtJ7LWnvfk5EcWABczDKJV6QaoUmc-1vxl_kq_SuQwVjq2yviTEldX4CwH8yC1gjOBqlUuivHkU/s320/bullheadedshrike.jpg" width="213" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Burung Cendet / Burung Pentet merupakan
salah satu burung predator yang memiliki suara variasi isian yang
sangat baik. Banyak Kicaumania yang menganggap perawatan burung jenis
ini susah. Sebenarnya, seperti ditulis Om Irvan Sadewa di
SmartMastering.Com, merawat burung ini sama mudahnya dengan merawat
burung berkicau jenis lain. Burung Cendet adalah burung cerdas dari
keluarga Turdidae.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cendet termasuk burung favorit untuk
para penghobi yang senang dengan burung yang bisa menirukan berbagai
suara burung lain. Dulu sekitar awal 1990-an, seperti ditulis Anang
Dewanto dan Maloedyyn Sitanggang di Merawat & Melatih Burung
Kicauan, cendet merupakan burung yang belum banyak diminati. Bahkan
harganya tidak lebih dari harga burung kutilang. Namun, dalam
perkembangannya, orang mengetahui bahwa selain memiliki bentuk fisik
yang indah, ternyata burung ini mempunyai suara yang menarik dan dapat
memaster suara burung lainnya. Karena itu, berbondong-bondonglah orang
berusaha mendapatkan burung ini dan mencari kualitas yang terbaik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tipe suara Cendet yang ngerol,
cenderung mendominasi suara ocehan burung lainnya jika kita gantang di
dalam rumah bersama-sama. Dibanding burung lain, Cendet yang bisa
memiliki lagu variatif (tergantung pola pemasterannya) ini, memiliki
warna suara yang merdu. Meski bisa sangat keras, tetapi tidak memekakkan
telinga. Beda dengan warna suara burung-burung kicauan lainnya.</div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01562248980026496292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5797986971141288436.post-84103095700530329832013-05-22T12:18:00.000-07:002013-05-22T12:18:28.214-07:00Cendet Hitam putih menawan bentuknya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5-lHPpQU3MRaeABz7vEnkne5Qu1WtVhefWUj2w7iQHVNa7FqDzRlGVkcLVAYcO131kgp7R0ffFUBPqKJLlMrYe6DrqwbR_4S39H_nxzVDdNxAGCIX6_CaW_O_O7dhl0yUrM99QRR9Zmg/s1600/lanius+cabanisi+-+long+tailed+fiscal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="260" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5-lHPpQU3MRaeABz7vEnkne5Qu1WtVhefWUj2w7iQHVNa7FqDzRlGVkcLVAYcO131kgp7R0ffFUBPqKJLlMrYe6DrqwbR_4S39H_nxzVDdNxAGCIX6_CaW_O_O7dhl0yUrM99QRR9Zmg/s320/lanius+cabanisi+-+long+tailed+fiscal.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP_FuvI14j3OFw0iC2HudklfrL38JiewaLDtF4jkzd6BDHEc3g2C5TGKs-es-L8vP1eMA5o9OuXUO0jGNieeFhiz92vd7ITKh5bYIBmhvjLArKYkUio5ziCZ7zQK3K1tqTi_5_sNkq0b4/s1600/cendet.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="215" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP_FuvI14j3OFw0iC2HudklfrL38JiewaLDtF4jkzd6BDHEc3g2C5TGKs-es-L8vP1eMA5o9OuXUO0jGNieeFhiz92vd7ITKh5bYIBmhvjLArKYkUio5ziCZ7zQK3K1tqTi_5_sNkq0b4/s320/cendet.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
cendet hitam putih <em>(L ludovicianus), </em>burung – burung ini merupakan spesies yang biasa tinggal di dunia baru (Amerika)<br />
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Cendet (<span style="color: purple;">laniidae shrikes</span>)
seperti yang biasa kita kenal memiliki banyak keragaman jenis dan
menyebar di seluruh bagian dari dunia ini. suaranya yang nyaring, tajam
dan gaya bertarungnya yang nagen membuat cendet semakin diminati oleh
para penggemar<a href="http://xcult-xcult.blogspot.com/"> burung</a> kicauan disini. meskipun begitu cendet bukanlah<a href="http://xcult-xcult.blogspot.com/"> burung</a> kicau biasa karena<a href="http://xcult-xcult.blogspot.com/"> burung</a> ini termasuk <a href="http://burunglokal.blogspot.com/2012/10/mengenal-burung-burung-predator-bop.html" target="_blank">burung pemangsa</a> ( bird of prey ) atau<a href="http://xcult-xcult.blogspot.com/"> burung</a> predator, disebut semi karena makanan cendet ini bisa dibilang tidak susah<a href="http://xcult-xcult.blogspot.com/"> burung</a><a href="http://xcult-xcult.blogspot.com/"> burung</a>
kecil, ikan, kadal ,serangga hingga makanan buatan manusia ( voer )
dimakan. akan tetapi hati hatilah menggantung cendet ini terlebih
berdekatan dengan sangkar<a href="http://xcult-xcult.blogspot.com/"> burung</a><a href="http://xcult-xcult.blogspot.com/"> burung</a> kecil lainnya karena akibatnya bisa fatal. </span></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"></span><br /><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5797986971141288436" name="more"></a><span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01562248980026496292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5797986971141288436.post-8057681510578705952013-05-22T11:55:00.000-07:002013-05-22T11:55:12.233-07:00Burung cendet terbesar<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: red;"><a href="http://cendetindonesia.blogspot.com/2011/02/burung-cendet-abu-abu-besar-lanius.html" title="Burung Cendet Abu-Abu Besar (Lanius Excubitor)">Burung Cendet Abu-Abu Besar (Lanius Excubitor)</a></span><span style="color: red;"><a href="http://cendetindonesia.blogspot.com/2011/02/burung-cendet-abu-abu-besar-lanius.html" title="Burung Cendet Abu-Abu Besar (Lanius Excubitor)"></a><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cendetindonesia.blogspot.com/2011/02/burung-cendet-abu-abu-besar-lanius.html" title="Burung Cendet Abu-Abu Besar (Lanius Excubitor)"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhukZVDQHsaG5dObLkptv6HyWQ6PzRiXhGpawndxeoJOJJwymaYWZfFGJbQIinQ9qDiQS0QIx8utDqHwDWHHBt-Km7H9TfTSvrCJHPw6gNsdoBEBTeN-mJOpsTu_L90Oosa-I2zcYMm0uU/s1600/Great_Grey_Shrike.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhukZVDQHsaG5dObLkptv6HyWQ6PzRiXhGpawndxeoJOJJwymaYWZfFGJbQIinQ9qDiQS0QIx8utDqHwDWHHBt-Km7H9TfTSvrCJHPw6gNsdoBEBTeN-mJOpsTu_L90Oosa-I2zcYMm0uU/s1600/Great_Grey_Shrike.jpg" /></a></div>
</span>
</h3>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinSuI5SzoFQJHXwSQvlVQpI6z6aP_flL8SYXI0pR_mIMcFv8MZKX9nlVejYWhAc-wflSEPEkAl-E7jqJ0-bHILRtk8mEEsC1rwYJKi-UKsppj3I_wuXTrcImRSffD9auoIMb4skdNqUuY/s1600/cendet+abu-abu+besar+lanius+excubitor.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="163" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinSuI5SzoFQJHXwSQvlVQpI6z6aP_flL8SYXI0pR_mIMcFv8MZKX9nlVejYWhAc-wflSEPEkAl-E7jqJ0-bHILRtk8mEEsC1rwYJKi-UKsppj3I_wuXTrcImRSffD9auoIMb4skdNqUuY/s200/cendet+abu-abu+besar+lanius+excubitor.jpg" width="200" /></a><b>Burung Cendet Abu-Abu Besar atau Lanius Excubitor</b> merupakan salah satu jenis Burung Cendet yang memperkaya <i>Genus Lanius</i> alias varian Cendet sebagai bukti bahwa penyebaran burung ini memang hampir ada di seluruh belahan dunia.</div>
<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5797986971141288436" name="more"></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Adanya <i>Lanius Excubitor</i> atau Burung Cendet Abu-Abu besar juga membuktikan bahwa Burung <a href="http://cendetindonesia.blogspot.com/2011/01/cendet-bukan-sekedar-burung-liar.html">Cendet bukan sekedar burung liar</a>.
Spesies Cendet jenis ini memiliki ukuran atau postur tubuh relatif
paling besar dibandingkan jenis burung Cendet lainnya termasuk <i>Cendet Jawa</i> yang banyak beredar di Indonesia. <i>Burung Cendet Abu-Abu</i> besar umumnya memiliki panjang keseluruhan mencapai hingga ukuran 25 cm. </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<i><u>Burung Cendet Abu-Abu Besar atau Lanius Excubitor</u></i> ini paling banyak ditemui dan berkembang biak di wilayah benua Eropa, Asia, dan Amerika Utara.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sesuai dengan nama yang dimilikinya
Burung Cendet Abu-Abu Besar selain memiliki postur tubuh paling bongsor
dibanding Burung Cendet jenis lain juga memiliki keunikan bagi pecinta <b>Burung Cendet Indonesia</b>, sebab <b>Lanius Excubitor</b> memiliki warna <i>Abu-Abu</i>
yang cukup sedap dipandang mata. Sehingga tidak heran jika ada pecinta
Burung Cendet di Indonesia memburu jenis ini sebagai pelengkap koleksi
burung kicauan di rumah alias <i>burung klangenan</i>.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01562248980026496292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5797986971141288436.post-51544624514559052252013-05-21T16:28:00.001-07:002013-05-21T16:28:21.607-07:00Sepah Hutan suaranya bisa lembut, bersambung, dan keras<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_18126" style="text-align: justify; width: 650px;">
<img alt="" class="size-full wp-image-18126" height="453" src="http://www.kutilang.or.id/wp-content/uploads/2013/03/Sepah-hutan_Pericrocotus-flammeus_Muara-Tebo_MA_001.jpg" title="Sepah-hutan_Pericrocotus-flammeus_Muara-Tebo_MA_001" width="640" /><div class="wp-caption-text">
Sepah hutan jantan, Muara Tebo, Jambi © Muhammad Arifin</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Scarlet Minivet</strong><br />
<em>Pericrocotus flammeus</em> (J. R. Forster, 1781)</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Deskripsi</strong><br />
Burung berukuran 19 cm. Jantan; berwarna hitam kebiruan dengan dada,
perut, tungging, sisi terluar bulu ekor dan bercak pada sayap merah.
Betina; berwarn lebih abu-abu pada punggung, Warna merah digantikan oleh
warna kuning yang melebar sampai tenggorokan, dagu, penutup telinga dan
dahi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Suara</strong><br />
“kru-u-u-ti-tip” yang lembut atau “herr” yang berulang, dan “sigit-sigit-sigit” dengan nada tinggi.<br />
<span style="color: navy;">Belum tersedia rekaman suara yang diambil di wilayah Indonesia</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Penyebaran dan ras</strong><br />
Terdiri dari 19 sub-spesies, dengan daerah persebaran:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><strong><em>speciosus</em></strong> (Latham, 1790) – Himalaya dari Jammu dan Kashmir ke timur sampai China selatan (Xizang tenggara).</li>
<li><strong><em>fraterculus</em></strong> Swinhoe, 1870 – India
timur-laut (perbukitan di Assam ke selatan sampai S. Brahmaputra),
Myanmar utara, China selatan (Yunnan, Hainan) dan Indochina utara.</li>
<li><strong><em>flammeus</em></strong> (J. R. Forster, 1781) – India barat & selatan dan Sri Lanka.</li>
<li><strong><em>semiruber</em></strong> Whistler & Kinnear, 1933 –
India timur-tengah, Myanmar selatan dan Thailand (kecuali tengah &
selatan) ke timur sampai Indochina tengah & selatan.</li>
<li><strong><em>andamanensis</em></strong> Beavan, 1867 – Kep. Andaman.</li>
<li><strong><em>fohkiensis</em></strong> Buturlin, 1910 – China tenggara (Guizhou ke timur sampai Fujian, ke selatan sampai Guangxi dan Guangdong).</li>
<li><strong><em>flammifer</em></strong> Hume, 1875 – Myanmar tenggara, Thailand selatan & barat-daya serta Semenanjung Malaysia timur & utara.</li>
<li><strong><em>xanthogaster</em></strong> (Raffles, 1822) – Semenanjung Malaysia barat & selatan serta Sumatera (termasuk kepulauan di pesisir timur).</li>
<li><strong><em>minythomelas</em></strong> Oberholser, 1912 – P. Simeulue, barat Sumatera.</li>
<li><strong><em>modiglianii</em></strong> Salvadori, 1892 – P. Enggano, barat Sumatera.</li>
<li><strong><em>insulanus</em></strong> Deignan, 1946 – Kalimantan.</li>
<li><strong><em>siebersi</em></strong> Rensch, 1928 – Jawa dan Bali.</li>
<li><strong><em>exul</em></strong> Wallace, 1864 – Lombok (NTB).</li>
<li><strong><em>novus</em></strong> McGregor, 1904 – Filipina utara & tengah (Luzon, Negros).</li>
<li><strong><em>leytensis</em></strong> Steere, 1890 – Filipina tengah-timur (Samar, Leyte, Bohol).</li>
<li><strong><em>gonzalesi</em></strong> Ripley & Rabor, 1961 – Filipina selatan (Mindanao utara dan timur).</li>
<li><strong><em>nigroluteus</em></strong> Parkes, 1981 – Mindanao tengah-selatan.</li>
<li><strong><em>johnstoniae</em></strong> Ogilvie-Grant, 1905 – Gn Apo, di Mindanao tenggara.</li>
<li><strong><em>marchesae</em></strong> Guillemard, 1885 – Kep. Sulu (Jolo).</li>
</ul>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_18127" style="text-align: justify; width: 326px;">
<img alt="" class="size-full wp-image-18127" height="480" src="http://www.kutilang.or.id/wp-content/uploads/2013/03/Sepah-hutan-betina_Pericrocotus-flammeus_Muara-Tebo_MA.jpg" title="Sepah-hutan-betina_Pericrocotus-flammeus_Muara-Tebo_MA" width="316" /><div class="wp-caption-text">
Sepah hutan betina, Muara Tebo, Jambi © Muhammad Arifin</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tempat hidup dan Kebiasaan</strong><br />
Umum ditemukan di dataran rendah dan perbukitan sampai dengan ketinggian
1500 m atau lebih. Menyukai hutan primer, belompatan di antara
pucuk-pohon berdaun halus secara bepasangan atau dalam kelompok.<br />
Makanannya antara lain: Ulat, jengkerik, bubuk, kecoa dan
serangga-serangga lainnya serta kadang-kadang buah. Waktu bersarang di
Jawa Barat tercatat pada bulan Mei dan Juni. Telur dua butir berwarna
biru berbintik-bintik kemerah-merahan yang diletakkan pada sarang
berbentuk cawan yang indah dihiasi dengan lumut, terikat oleh sarang
laba-laba. Sarang diletakkan pada cabang pohon yang tinggi di dalam
tajuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Status</strong><br />
Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (<strong>LC</strong>)<br />
Perdagangan internasional : <strong>-</strong><br />
Perlindungan : <strong>-</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong></strong></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01562248980026496292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5797986971141288436.post-14413484437391331882013-05-21T16:24:00.001-07:002013-05-21T16:24:35.053-07:00Sepah Dagu Kelabu Suaranya Lembut agak parau<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_18110" style="text-align: justify; width: 650px;">
<img alt="" class="size-full wp-image-18110" height="480" src="http://www.kutilang.or.id/wp-content/uploads/2013/03/Sepah-dagu-kelabu_Pericrocotus-solaris_Kerinci_ZA.jpg" title="Sepah-dagu-kelabu_Pericrocotus-solaris_Kerinci_ZA" width="640" /><div class="wp-caption-text">
Sepah dagu-kelabu, Gunung Kerinci, Jambi © Zulqarnain Assiddiqi</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Grey-chinned Minivet</strong><br />
<em>Pericrocotus solaris</em> Blyth, 1846</div>
<div class="wp-caption alignright" id="attachment_18111" style="text-align: justify; width: 220px;">
<img alt="" class="size-full wp-image-18111" height="215" src="http://www.kutilang.or.id/wp-content/uploads/2013/03/Sepah-dagu-kelabu_Pericrocotus-divaricatus_KP.jpg" title="Sepah-dagu-kelabu_Pericrocotus-divaricatus_KP" width="210" /><div class="wp-caption-text">
© Karen Phillipps</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Deskripsi</strong><br />
Berukuran sedang (17 cm), berwarna merah atau kuning. Jantan berwarna
merah, perbedaannya dengan burung sepah lain yaitu tenggorokan dan
penutup teling yang abu-abu gelap suram. Betina berwarna kuning, ciri
utamanya yaitu tidak ada warna kuning pada dahi, penutup telinga, dan
tenggorokan.<br />
Iris coklat gelap, paruh hitam, kaki hitam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Suara</strong><br />
Suara lembut, sedikit parau “tsii-sip”.<br />
<span style="color: navy;">Belum tersedia rekaman suara yang diambil di wilayah Indonesia</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Penyebaran dan ras</strong><br />
Himalaya, Cina selatan, Asia tenggara, Semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan.</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><strong><em>solaris</em></strong> Blyth, 1846 – Himalayas (Nepal ke timur sampai Assam) dan Myanmar utara & barat.</li>
<li><strong><em>rubrolimbatus</em></strong> Salvadori, 1887 – Myanmar timur & tenggara serta Thailand utara.</li>
<li><strong><em>montpellieri</em></strong> La Touche, 1922 – China selatan (Yunnan utara).</li>
<li><strong><em>griseogularis</em></strong> Gould, 1863 – China tenggara
(Guizhou, Guangxi utara, Hunan, Guangdong, Fujian), Taiwan, Hainan,
Laos timur-laut dab Vietnam utara.</li>
<li><strong><em>deignani</em></strong> Riley, 1940 – Laos selatan dan Vietnam tengah (Annam).</li>
<li><strong><em>nassovicus</em></strong> Deignan, 1938 – Thailand tenggara dan Kamboja selatan.</li>
<li><strong><em>montanus</em></strong> Salvadori, 1879 – Semenanjung Malaysia dan Sumatera bagian barat.</li>
<li><strong><em>cinereigula</em></strong> Sharpe, 1889 – Kalimantan bagian utara.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tempat hidup dan Kebiasaan</strong><br />
Penghuni tetap yang umum di pegunungan Sumatera dan Kalimantan bagian
utara (dari Gn Kinabalu ke selatan sampai Liang Kubung dan Penrissen),
di hutan-hutan pada ketinggian antara 1200-2000 m. Kebiasaan seperti
burung sepah lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Status</strong><br />
Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (<strong>LC</strong>)<br />
Perdagangan internasional : <strong>-</strong><br />
Perlindungan : <strong>-</strong></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01562248980026496292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5797986971141288436.post-84895863124297167622013-05-21T16:21:00.000-07:002013-05-21T16:21:02.774-07:00Sepah Gunung Suara Keras bersambung<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_18122" style="width: 479px;">
<img alt="" class="size-full wp-image-18122" height="408" src="http://www.kutilang.or.id/wp-content/uploads/2013/03/Sepah-gunung-jantan_Pericrocotus_miniatus_Merapi_SW.jpg" title="Sepah-gunung-jantan_Pericrocotus_miniatus_Merapi_SW" width="469" /><div class="wp-caption-text">
Sepah gunung jantan, TN Gunung Merapi, Yogyakarta © Swiss Winasis</div>
</div>
<strong>Sunda Minivet</strong><br />
<em>Pericrocotus miniatus</em> (Temminck, 1822)<br />
<strong>Deskripsi</strong><br />
Burung berukuran sedang (19 cm), berwarna merah dan hitam dengan ekor
panjang. Ciri-ciri betina adalah kombinasi kepala hitam, ekor sangat
panjang dan tidak ada warna merah pada bulu sekunder. Betina cukup unik
dengan warna bulu hitam dan merah seperti jantan, warna merah meliputi
tenggorokan dagu dan dahi serta mantel berwarna kemerahan.Iris coklat,
paruh hitam kaki hitam.<br />
<strong>Suara</strong><br />
Suara keras bergetar “cii-cii-cii” atau keras berkepanjangan “tsrii-ii”.<br />
<br />
<strong>Penyebaran dan ras</strong><br />
Endemik di dataran tinggi dan pegunungan Sumatera dan Jawa.<br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_18123" style="width: 650px;">
<img alt="" class="size-full wp-image-18123" height="480" src="http://www.kutilang.or.id/wp-content/uploads/2013/03/Sepah-gunung-betina_Pericrocotus_miniatus_Merapi_AM.jpg" title="Sepah-gunung-betina_Pericrocotus_miniatus_Merapi_AM" width="640" /><div class="wp-caption-text">
Sepah gunung betina, TN Gunung Merapi, Yogyakarta © Adhy Maruly</div>
</div>
<strong>Tempat hidup dan Kebiasaan</strong><br />
Umum terdapat di hutan pegunungan pada ketinggian 1200-2400 m. Kebiasaan
hidup dalam kelompok besar sampai berjumlah 30 ekor. Sering mengunjungi
puncak-puncak pohon di dalam serta si dekat hutan primer dan perkebunan
pinus, kadang-kadang mengunjungi lahan pertanian.<br />
Makanannya antara lain: Kumbang, ulat kupu-kupu, tempayak dan telur
serangga. Di Jawa Barat waktu bersarang tercatat dalam bulan April dan
Mei. Telur dua butir berwarna putih dengan bintik abu-abu dan ungu.
Sarang berbentuk cawan yang rapih seperti pada burung sepah lainnya,
diletakkan pada cabang pohon yang rimbun pada hutan primer.<br />
<strong>Status</strong><br />
Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (<strong>LC</strong>)<br />
Perdagangan internasional : <strong>-</strong><br />
Perlindungan : <strong>-</strong>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01562248980026496292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5797986971141288436.post-78261687614029967602013-05-21T16:18:00.002-07:002013-05-21T16:18:47.714-07:00Sepah Tulin Bersuara Merdu<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_18115" style="text-align: justify; width: 594px;">
<img alt="" class=" wp-image-18115 " height="420" src="http://www.kutilang.or.id/wp-content/uploads/2013/03/Sepah-tulin_Pericrocotus-igneus_ZM.jpg" title="Sepah-tulin_Pericrocotus-igneus_ZM" width="584" /><div class="wp-caption-text">
Sepah tulin jantan, TN Kerinci Seblat, Sumatera © Yann Muzika</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Fiery Minivet</strong><br />
<em>Pericrocotus igneus</em> Blyth, 1846</div>
<div class="wp-caption alignright" id="attachment_18114" style="text-align: justify; width: 182px;">
<img alt="" class="size-full wp-image-18114" height="214" src="http://www.kutilang.or.id/wp-content/uploads/2013/03/Sepah-tulin_Pericrocotus-igneus_KP.jpg" title="Sepah-tulin_Pericrocotus-igneus_KP" width="172" /><div class="wp-caption-text">
Sepah tulin © Karen Phillipps</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Deskripsi</strong><br />
Berukuran kecil (15 cm), berwarna merah padam dan hitam. Jantan merah
terang dengan kepala, punggung, sayap, dan ekor tengah hitam
mengkilapserta sapuan jingga pada perut dan sisi ekor. Betina: kepala
dan punggung abu-abu, muka dan tubuh bagian bawah kuning, berubah
menjadi jingga pada penutup bawah ekor dan tunggir.<br />
Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Suara</strong><br />
Meninggi, merdu “swii-iit”.<br />
<span style="color: navy;">Belum tersedia rekaman suara yang diambil di wilayah Indonesia</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Penyebaran dan ras</strong><br />
Palawan, Semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan.</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><strong><em>igneus</em></strong> Blyth, 1846 – Myanmar selatan
(Tenasserim), Thailand selatan, Semenanjung Malaysia, Sumatera (termasuk
Nias, Bangka dan Belitung), Kalimantan dan Filipina barat-daya
(Palawan).</li>
<li><strong><em>trophis</em></strong> Oberholser, 1912 – P. Simeulue, barat Sumatera.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tempat hidup dan Kebiasaan</strong><br />
Burung penetap yang ditemukan di hutan mangrove dan hutan-hutan sampai
ketinggian 200 m di Sumatera dan Kalimantan. Kebiasaan seperti burung
sepah yang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Status</strong><br />
Daftar merah IUCN : Hampir Terancam (<strong>NT</strong>)<br />
Perdagangan internasional : <strong>-</strong><br />
Perlindungan : <strong>-</strong></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01562248980026496292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5797986971141288436.post-12798381056366118742013-05-21T16:11:00.000-07:002013-05-21T16:11:27.938-07:00Sepah Kecil Bersuara Tinggi<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_17675" style="text-align: justify; width: 330px;">
<div>
<img alt="" class="size-full wp-image-17675" height="480" src="http://www.kutilang.or.id/wp-content/uploads/2013/04/Sepah-kecil-jantan_Pericrocotus-cinnamomeus_Plaosan_ATM.jpg" title="Sepah-kecil-jantan_Pericrocotus-cinnamomeus_Plaosan_ATM" width="320" /></div>
<div class="wp-caption-text">
Sepah kecil jantan, Gn Lawu, Plaosan, Magetan, Jawa Timur © Arimurti T. Martimbang</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Small Minivet</strong><br />
<em>Pericrocotus cinnamomeus</em> (Linnaeus, 1766)</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Deskripsi</strong><br />
Berukuran kecil (15 cm), berwarna abu-abu, merah dan hitam. Perbedaannya
dengan burung sepah lain adalah kepala dan mantel jantan abu-abu serta
tubuh bagian bawah betina keputih-putihan dan lebih buram.<br />
Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Suara</strong><br />
Bernada tinggi, berdering “tsyi-tsyi-tsyi-tsyi”, merupakan panggilan di antara anggota kelompok.<br />
Rekaman suara dapat didengarkan di <a href="http://macaulaylibrary.org/audio/70619" target="_blank">Macaulay Library</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Penyebaran dan ras</strong><br />
India, Asia tenggara (kecuali Semenanjung Malaysia), Kalimantan, Jawa dan Bali.</div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_17676" style="text-align: justify; width: 610px;">
<img alt="" class="size-full wp-image-17676" height="400" src="http://www.kutilang.or.id/wp-content/uploads/2013/04/Sepah-kecil-betina_Pericrocotus-cinnamomeus_Plaosan_ATM.jpg" title="Sepah-kecil-betina_Pericrocotus-cinnamomeus_Plaosan_ATM" width="600" /><div class="wp-caption-text">
Sepah kecil betina, Gn Lawu, Plaosan, Magetan, Jawa Timur © Arimurti T. Martimbang</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Tempat hidup dan Kebiasaan</strong><br />
Status di Kalimantan tidak diketahui. Pada akhir abad lalu, seekor
dikoleksi di Kalimantan Selata, mungkin merupakan pengembara dari Jawa.
Penghuni tetap di Jawa dan Bali, tersebar luas cukup umum terdapat di
daerah dataran rendah. Di Sumatera dan Kalimantan, diganti keberadaannya
oleh Sepah tulin. Lebih menyukai hutan terbuka, hutan mangrove, tanah
pertanian dan pedesaan. Terbang dalam kelompok kecil yang aktif dan
ribut, mencari makan di puncak pohon-pohon yang tinggi.<br />
Memakan ulat kupu-kupu, laba-laba, tempayak kecil dan serangga lainnya.
Di Jawa waktu bersarang tercatat dari bulan Maret sampai Agustus. Telur
dua butir berbintik coklat keungu-unguan yang diletakkan pada sarang
bentuk cawan yang rapih tersembunyi dengan baik pada tajuk yang tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Status</strong><br />
Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (<strong>LC</strong>)<br />
Perdagangan internasional : <strong>-</strong><br />
Perlindungan : <strong>-</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong></strong><br />
<a href="http://www.fobi.web.id/v/aves/f-cam/per-cin?g2_page=1" target="_blank"> </a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01562248980026496292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5797986971141288436.post-64730193283694297222013-05-21T16:07:00.001-07:002013-05-21T16:07:13.695-07:00Sepah Padang gemerincing getaran suaranya<strong>Ashy Minivet</strong><br />
<em>Pericrocotus divaricatus</em> (Raffles, 1822)<br />
<div class="wp-caption alignright" id="attachment_18119" style="width: 220px;">
<img alt="" class="size-full wp-image-18119" height="198" src="http://www.kutilang.or.id/wp-content/uploads/2013/03/Sepah-padang_Pericrocotus-divaricatus_KP.jpg" title="Sepah-padang_Pericrocotus-divaricatus_KP" width="210" /><div class="wp-caption-text">
Sepah padang © Karen Phillipps</div>
</div>
<strong>Deskripsi</strong><br />
Berukuran besar (20 cm), berwarna hitam, abu-abu, dan putih khas. Mirip
dengan kapasan, tetapu ukurannya lebih besar dan tidak ada garis sayap.
Mirip dengan Bentet-kedasi, tetapi tubuh bagian bawah berwarna putih dan
tunggir abu-abu. Jantan memiliki topi, strip mata, dan bulu terbang
hitam, serta bagian atas abu-abu dan bagian bawah putih. Betina lebih
pucat dan lebih abu-abu.<br />
Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.<br />
<strong>Suara</strong><br />
Getaran gemerincing yang dikeluarkan sewaktu terbang.<br />
<span style="color: navy;">Belum tersedia rekaman suara yang diambil di wilayah Indonesia</span><br />
<strong>Penyebaran dan ras</strong><br />
Asia timur-laut dan China timur. Pada musim dingin, bermigrasi ke selatan sampai Asia tenggara, Filipina, dan Sunda Besar.<br />
Terdiri dari dua sub-spesies, dengan daerah persebaran:<br />
<ul>
<li><strong><em>divaricatus</em></strong> (Raffles, 1822) – berbiak di
Siberia tenggara (dari Amurland ke selatan), China timur-laut (terutama
di Nei Mongol, Heilongjiang dan Jilin), Korea & Japan, juga di
Taiwan; bermigrasi ke Asia tenggara, Sunda Besar dan Filipina, juga ke
India.</li>
<li><strong><em>tegimae</em></strong> Stejneger, 1887 – Kep. dan Kep. Ryukyu; baru-baru ini tercatat berbiak di Jepang selatan (Kyushu).</li>
</ul>
<strong>Tempat hidup dan Kebiasaan</strong><br />
Pengunjung tidak tetap di dataran rendah pesisir, jarang ditemukan pada
ketinggian lebih dari 900 m di Sumatera dan Kalimantan bagian utara.
Memburu serangga pada tajuk pohon. Sewaktu terbang, kurang terlihat
mencolok dibandingkan dengan burung sepah yang berwarna terang.
Membentuk kelompok sampai 15 ekor.<br />
<strong>Status</strong><br />
Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (<strong>LC</strong>)<br />
Perdagangan internasional : <strong>-</strong><br />
Perlindungan : <strong>-</strong>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01562248980026496292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5797986971141288436.post-29775831794965015942013-05-16T21:54:00.003-07:002013-05-16T21:54:58.258-07:00Burung samyong Maestro kicauan <span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Burung Samyong atau Bare-throted Whistler (</span><i><b>Pachycephala nudigula)</b></i><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">, merupakan burung penyanyi dari keluarga Pachycephalidae dan masuk ke dalam genus Pachycephala. </span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">seperti yang aku tulis sebelumnya tentang genus ini bisa dibaca disini <a href="http://dethopus.blogspot.com/2012/06/pachycephala.html" target="_blank">Pachycephala.</a></span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Burung ini hanya
terdapat atau endemic di Indonesia saja, lebih tepatnya di Nusa
Tenggara sampai ke timur hehehe. berukuran sedang, kira-kira 18-19 cm.
burung jantan mempunyai warna bulu hijau zaitun, ekor berwarna gelap,
kepala berwarna hitam dan tenggorokan tidak berbulu berwarna merah.
burung betina memiliki warna bulu hijau kekuningan, kepala abu-abu tua
dan tenggorokan mempunyai bulu. burung Whistler asli Indonesia ini
menyukai hutan hutan kering dataran rendah. mencari makanan berupa
serangga dicabang-cabang pohon.</span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Burung Whistler
original Indonesia ini hehehe mempunyai nyanyian yang amat sangat
lantang, kadang seperti siulan yang sangat keras dan bervariasi (tipikal
suara burung Whistler), bahkan bisa menirukan suara burung jenis lain.
oleh sebab itu, tidak ada salahnya jika burung ini menjadi "One of the
best songbirds of Indonesia" alias salah satu burung penyanyi terbaik di
Indonesia. di pasar burung, tepatnya pasar burung Kupang, Surabaya,
beberapa tahun lalu sempat banyak yang jual burung ini, akan tetapi
sekarang sudah sangat jarang, hanya satu dua saja dan tentu saja,
harganya melambung tinggi alias mahal. kemungkinan besar hal ini
disebabkan aturan pemerintah yang ketat mengenai keluar masuknya burung
dari pulau satu ke pulau lainnya (tindakan ini jelas harus didukung,
demi kelanggengan hidup burung ini di alam dan mencegah perburuan liar).</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Suara burung Samyong atau Bare-throated Whistler bisa didengar disini :</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><a href="http://www.xeno-canto.org/23099" target="_blank">http://www.xeno-canto.org/23099</a></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Video burung ini bisa dilihat disini:</span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><a href="http://www.youtube.com/watch?v=NVY-C1UwlGs" target="_blank">http://www.youtube.com/watch?v=NVY-C1UwlGs</a> </span><br />
<br />
<br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Photo burung Samyong (Bare-throated Whistler) :</span><br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwifq-tM_kllcs4RqM_6qdMoPH0h-aPUmJgubhehy_JF18Y-yU4MRvFVgILC5M8tWBU6AdeaqAn27e56VuSzCB70k7wPb52LTbff9S-r5D4gp-RfNKfwiTR3bwYZ4oMMY1HM5CMrAR6huU/s1600/btwhistler3_je.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="164" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwifq-tM_kllcs4RqM_6qdMoPH0h-aPUmJgubhehy_JF18Y-yU4MRvFVgILC5M8tWBU6AdeaqAn27e56VuSzCB70k7wPb52LTbff9S-r5D4gp-RfNKfwiTR3bwYZ4oMMY1HM5CMrAR6huU/s200/btwhistler3_je.jpg" width="200" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM1BLyLJXvlCOI3JNbfEkFiSvcNZVWhzKM14Y1gomw2VxVYAhWxXtht9HxWYycjPrGRj1ZoM8hNlNa3bXJPFlgKgCG3rlb1CAWhXOpPnJ-TM-K4-HPQ7W_KNrIU5b4O88EFd-SGMX0aL8_/s1600/btwhistler_je.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="162" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM1BLyLJXvlCOI3JNbfEkFiSvcNZVWhzKM14Y1gomw2VxVYAhWxXtht9HxWYycjPrGRj1ZoM8hNlNa3bXJPFlgKgCG3rlb1CAWhXOpPnJ-TM-K4-HPQ7W_KNrIU5b4O88EFd-SGMX0aL8_/s200/btwhistler_je.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbcKvBnQOMPcFHeAs9_s-6PASOh5kezUKRdpy7bq7Vh5vYX25umXImMYo1tr16kBWNU-Jb4pos5HY7hVEI_D4ZLw4mUZJ6lmYdbAGLwG-X1_XcJu24Gb2tEXEGu3lBniup3Xv5QRrKaXKx/s1600/6049_Bare-throated+Whistler_Pachycephala+nudigula_Flores%252C+Indonesia_20100807_1_600.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbcKvBnQOMPcFHeAs9_s-6PASOh5kezUKRdpy7bq7Vh5vYX25umXImMYo1tr16kBWNU-Jb4pos5HY7hVEI_D4ZLw4mUZJ6lmYdbAGLwG-X1_XcJu24Gb2tEXEGu3lBniup3Xv5QRrKaXKx/s200/6049_Bare-throated+Whistler_Pachycephala+nudigula_Flores%252C+Indonesia_20100807_1_600.jpg" width="200" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2L7bXyS-3EHZeYAhJXF_xj4n3sMniucFgMi1IE5BpMHD1QKT_mkfqUcTIhvJS4RLeG4GaFLnzUMDVSSC4tEjG0Ngm53pO01l0K8oScC9lDzZ8E-LDhsvuoAYdfwOwQtZEqCubRQGvwdQv/s1600/whistler.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="154" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2L7bXyS-3EHZeYAhJXF_xj4n3sMniucFgMi1IE5BpMHD1QKT_mkfqUcTIhvJS4RLeG4GaFLnzUMDVSSC4tEjG0Ngm53pO01l0K8oScC9lDzZ8E-LDhsvuoAYdfwOwQtZEqCubRQGvwdQv/s200/whistler.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01562248980026496292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5797986971141288436.post-76358838125824702992013-05-16T14:42:00.001-07:002013-05-16T14:42:09.829-07:00burung cabe cabe suaranya pedas seperti namanya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY-Vp_NmJn-lpCxs4ByXqwqLAwWuJbvHZ424GX7eajtRhX9T1mcuoJO1tL4V5iMitf4DUg_dK7-oko8ZvcUxz44B3BMy7QxcWX3ZXzG4wRAQYbriw5egQF1bwwNKI2tHtg5dP_Dcn9kIE/s1600/images.jpgnm.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY-Vp_NmJn-lpCxs4ByXqwqLAwWuJbvHZ424GX7eajtRhX9T1mcuoJO1tL4V5iMitf4DUg_dK7-oko8ZvcUxz44B3BMy7QxcWX3ZXzG4wRAQYbriw5egQF1bwwNKI2tHtg5dP_Dcn9kIE/s1600/images.jpgnm.jpg" /></a></div>
burung kecil ini lumayan masih sering terlihat di sekitar kita,,<br />
burung inin sangat lincah dan gesit sambil mengejar burung lain biasannya burung yang di kejar itu prenjak atau sogok otong,,<br />
burung ini lumayan mempunyai kicauan yang atraktif dan kencang,,di daerah saya burung ini banyak peminatnya,,<br />
tetapi burung cabean ini termasuk burung yang rentan karena gampang mati,,<br />
melihat masa dulu burung ini bebas berkeliaran dan kita sering melitnya,,,,tapi sekaran juga sama masih sering melihatnya tetapi di pasar burung wkwkwkwkwk<br />
sekarang di PB burung apapun ada,,,nanti anak cucu kita bakal jadi kenangan dong melihat burung bebas terbang,,,,<br />
<br />
NOTE : kalau bisa ternak Why not,,,<br />
noe & friendsAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/01562248980026496292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5797986971141288436.post-41316260410175480002013-05-16T13:56:00.001-07:002013-05-16T13:56:14.223-07:00burung sogok otong / Pritgantil mempunyai crecetan yang panjang nan indah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRc35NZ-AMU-4XYk5SHINgK96RfGO3oaM8-kImnGtl2jRXNDdNNrVP1SLHzJ4H6NUk4HfO2r2zGUm4-LFWNIHhbo0pgPIidE-QO-YbvDp3DJo32mDo0euNQWit_1pC0LnulGTZ3FtohW0/s1600/Photo0485.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRc35NZ-AMU-4XYk5SHINgK96RfGO3oaM8-kImnGtl2jRXNDdNNrVP1SLHzJ4H6NUk4HfO2r2zGUm4-LFWNIHhbo0pgPIidE-QO-YbvDp3DJo32mDo0euNQWit_1pC0LnulGTZ3FtohW0/s320/Photo0485.jpg" width="320" /></a></div>
Burung ini masih sering kita jumpai di pekarangan atau di pohon yang ada di dekat rumah kita,,,,<br />
burung sogok otong atau pritgantil (nama daerah) ini di anggap burung murah malah gak ada harga jualnya,,<br />
apakah kalian pernah mendengarkan suara merdu sang maestro jalanan ini dalam berkicau ,sungguh sungguh membuat kita yang mendengarkan terasa nyaman,,,,<br />
<br />
burung penghisap ini mengeluarkan suara crecetan panjan dan keras juga lantang tentunya,,,padahal suara burung ini mungkin bagus buat masteran burung isian ,,,karena crecetan nya yang cukup bagus,,<br />
<br />
kendala burung penghisap madu dalam keseharian ya sudah pastilah harus ada pengganti nektar makanan mereka sehari hari,,, tapi sogok otong punya temanku ngevoer TOTAL,ini membuktikan burung ini beradaptasi nya sangat bagus,,,<br />
<br />
anda tertantang memeliharanya ,,,,<br />
<br />
NOTE : kalau bisa beternak why not,,,,hehehe<br />
noe & Friends<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01562248980026496292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5797986971141288436.post-21923809914502398622013-05-16T13:36:00.001-07:002013-05-16T13:36:37.940-07:00burung ciblek kecil kecil pintar nembak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpBKo1QVdAhwOhgydRT6N_jOrkFrrDXmWlkc6hBBHJwBQ2Q_LhAft8r21tE20iOV28vcWH04Ksd0pTscnDaqaSJ5w4zHg42QBUlUopiknyxRK_-TMZJO_WGsI6aa_m2wtLMbS5yv1TD1g/s1600/draft_lens19574493module159902350photo_1340376992_a_a_aa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="162" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpBKo1QVdAhwOhgydRT6N_jOrkFrrDXmWlkc6hBBHJwBQ2Q_LhAft8r21tE20iOV28vcWH04Ksd0pTscnDaqaSJ5w4zHg42QBUlUopiknyxRK_-TMZJO_WGsI6aa_m2wtLMbS5yv1TD1g/s320/draft_lens19574493module159902350photo_1340376992_a_a_aa.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXjmmx7NQRt4KuECb66trqyZc_HSJjxUQofS9I_JByZhKSKdC3d46l5_tyzc_8qGfT7Sti8R_ptkMczRejahUp9dTaUbhfJEV66GwHbAOtIhEn2xJ9iHcl8TRA-Z4ErfUup15_6iPserk/s1600/ciblek-jantan-betina.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="143" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXjmmx7NQRt4KuECb66trqyZc_HSJjxUQofS9I_JByZhKSKdC3d46l5_tyzc_8qGfT7Sti8R_ptkMczRejahUp9dTaUbhfJEV66GwHbAOtIhEn2xJ9iHcl8TRA-Z4ErfUup15_6iPserk/s320/ciblek-jantan-betina.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ciblek (Prenjak Putih) merupakan burung asli Indonesia. Namun, ada
juga prenjak yang bermigrasi dari daerah dingin ke daerah berhawa lebih
hangat. Burung Prenjak Putih dibedakan dalam dua kelompok, yakni prenjak
dunia lama dan prenjak dunia baru. Disebut prenjak dunia lama karena
burung ini merupakan kelompok burung penyanyi paling kuno. Fosilnya
berhasil ditemukan di Prancis. Menurut perkiraan, fosil tersebut berasal
dari zaman <em>upper oligocence</em>, sekitar 28 juta tahun lalu.
Selanjutnya, kelompok ini berkembang menjadi spesies yang jumlahnya
sangat besar. Kini, diperkirakan terdapat 65 genus dan 312 spesies
prenjak di seluruh dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Burung ini tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
Habitatnya di hutan, pinggiran hutan, dan persawahan. Prenjak hidup di
pohon – pohon yang rendah. makanan aslinya adalah biji – bijian,
serangga, dan ulat. Sarangnya terbuat dari rerumputan kering.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>B. CIRI UMUM</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Panjang tubuh prenjak sekitar 11 cm, sehingga tergolong burung
bertubuh mungil. Gerakannya sangat lincah. Paruh atas berwarna
kecoklatan, sedangkan paruh bawah agak keputihan. kakiknya tampak lemah
dengan warna kemerahan dibagian pergelangan dan jari kakinya. bulu di
kepalanya berwarna cokelat kemerahan yang tampak lebih contras adalah
pejantan. Pada burung muda dan anakan, warna bulu di kepalanya tidak
jauh berbeda dengan bulu burung dewasa, tetapi bulunya lebih jarang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bulu sayap bagian atas lebih dominasi oleh warna abu – abu dan
cokelat. Sementara itu, bulu tubuh bagian bawah didominasi oleh warna
putih keabu – abuan, seperti halnya kerabat prenjak lainnya. Ekornys
tersusun bertingkat dan tampak selalu berdiri tegak saat bergerak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Burung prenjak yang biasanya dilombakan adalah prenjak jantan. Untuk
membedakan antara jantan dan betina, lihat ukuran tubuh dan warna
bulunya. Prenjak jantan memiliki ukuran tubuh lebih besar dari pada
betina. Prenjak jantan warna paruh cenderung lebih hitam dibagian atas
dan bawah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>C. MEMILIKI BANKALAN PRENJAK</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Umumnya, bakalan prenjak adalah burung hasil hasil tangkapan yang
masih berupa piyik yang masih berupa piyik yang belum mampu berkicau dan
bakalan muda hutan yang mampu berkicau. bakalan muda hutan ini biasanya
memiliki suara alam yang nyaring, merdu, melengking, dan kaya variasi.</div>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_208" style="text-align: justify; width: 955px;">
<div class="wp-caption-text">
Ciblek Jantan & Betina</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Ciri Fisik :</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>• Mata :</strong> Pejantan memiliki mata yang Melotot
(menonjol keluar), sedangkan betina matanya datar, ini juga pertanda
bahwa burung tersebut memiliki mental tempur yang baik, dan mudah
adaptasi dengan lingkungan baru.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>• Kepala :</strong> Ceper Porposional tidak terlalu melengkung ke atas</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>• Leher :</strong> Carilah pejantan yang memiliki leher
panjang namun tebal. Berdasarkan pengalaman saya Ciblek dengan leher
yang saya sebutkan tadi mempunyai mental tangguh dan volume yang
lantang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>• Paruh :</strong> Hitam legam,Panjang, Tebal, diyakini mempunyai volume yang lantang</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>• Body :</strong> Pilihlah pejantan yang memiliki bodi panjang tubuh yang padet tetapi tidak terlalu besar !</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>• Ekor :</strong> Pejantan memiliki ekor panjang dan rapi (ngumpul ditengah) menandakan burung dalam kondisi fit !</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>• Bulu :</strong> Untuk Ciblek muda bisa dilihat pada alis
matanya, apabila warna alis ciblek mencolok atau putih sekali pertanda
betina, sebaliknya apabila warna alis terlihat samar atau hampir tidak
ada itu pejantan, dan pejantan mempunyai warna dada kehitaman namun
betina juga mempunyai warna tersebut akan tetapi agak redup.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>• Sumpit :</strong> Pejantan memiliki sumpit yang rapat dan keras. Betina memiliki sumpit longgar dan lembek.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. PERAWATAN</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
• Pagi hari,sekitar pukul 07.00 WIB, krodong dibuka beri 2 ekor
jangkrik kecil(clondo kecil) apabila mau, kadang ada ciblek yang gak
doyang jangkrik, yang sudah dibuang kepala dan kakinya, lalu diangin
anginkan di depan rumah (kalo burung belum jinak cari tempat yang agak
sepi namun rindang).</div>
<div style="text-align: justify;">
• Selang 1 Jam, mandikan ciblek, bisa di semprot atau pake cepuk
kecil, diselingi membersihkan kotoran burung, dan menambahkan voer atau
mengganti air minum.</div>
<div style="text-align: justify;">
<em>*Untuk hariannya saya beri ulat kandang sama voer saja</em></div>
<div style="text-align: justify;">
• Selesai mandi bisa langsung dijemur sampai jam 10.00 wib (waktu
jemur bisa dipancing dengan suara suara ciblek betina untuk memancing
birahi ).</div>
<div style="text-align: justify;">
•Selesai jemur bisa di angin anginkan di depan rumah, setelah itu
istirahatkan didalam rumah sambil di pasangkan CD mastering, ingat
memaster tidak harus keras, akan tetapi jelas dan diputar dalam tempo
yang cukup. Sebab jika terlalu lama / seharian full bisa bisa stress
burung tsb.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Sore hari (pukul 16.00), krodong bisa dibuka. Berikan 2 ekor jangkrik kecil (clondo kecil) lalu anginkan di depan rumah.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Selang 1 jam, masukkan burung dan dikrodong</div>
<div style="text-align: justify;">
PENTING : Pemberian kroto bisa diberikan 2 hari sekali,plus 1 – 2 ulat hongkong, dengan porsi pagi sore hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
*Lakukan secara kontinyu, jangan terlalu terburu – buru untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, sebab jika anda ingin berhasil anda
harus berusaha terlebih dahulu, berpedomanlah bahwa rawatan yang anda
berikan adalah yang terbaik, jangan mudah mengganti setingan pakan,
karena seseorang biasanya akan terpancing begitu melihat kesuksesan
rekan atau setelah membaca di tabloid burung sekaligus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>D. MASA MABUNG</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Mabung yang mempunyai arti Rontok Bulu (Ngurak), pada dasarnya hampir
semua burung akan mengalaminya pada siklus tertentu. Biasanya terjadi
pada tri semester pertama terhitung sejak burung tersebut menetas.
Bagaimana pedoman bahwa burung tersebut dikatakan mabung : Sewaktu kita
buka krodong perhatikan apakah ada helai bulu halus yang berjatuhan,
jika temponya perhari semakin banyak atau diikuti bulu besar pada bagian
sayap, ekor, kepala juga jatuh, maka itulah pertanda burung anda
memasuki masa mabung.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk perawatan dikala mabung :</div>
<div style="text-align: justify;">
• Burung harus dikondisikan dalam ruangan yang tidak bising karena akan mengganggu proses mabung.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Sering dikrodong, dengan maksud agar burung tersebut tidak mudah stress atau memberikan waktu untuk istirahat.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Boleh dimandikan minimum seminggu sekali, bisa diselingi dengan
membersihkan kotoran burung, boleh dijemur tetapi tidak extrem, kalo
perlu anginkan saja sampai bulu agak kering.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Berikan Suplemen (Vitamin) penumbuh bulu, tidak harus mahal yang
penting benar untuk pertumbuhan bulu, untuk menjaga kondisi burung tetap
baik dan sehat, dan memberi nutrisi dari dalam tubuh, sehingga setelah
muncul bulu mudanya agar tidak kopong.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Makanan cukup diberikan menu semula/ harian akan tetapi diberikan
tambahan sedikit, ingat….. sedikit saja supaya setelah mabung tidak
terjadi kegemukan (Obesitas) yang menyebabkan burung malas berkicau
setelah selesai mabung.</div>
<div style="text-align: justify;">
• Lakukan pemasteran karena konon burung mabung sangat konsen sekali
jadi bisa gampang terekam. Ingat memaster suara burung tidak harus
kencang yang penting jelas dan dengan waktu yang cukup.</div>
<div style="text-align: justify;">
*Experimen saya selalu berhasil, karena saya kroscek pada setingan
harian, sebab burung tidak kaget mengalami perubahan tersebut, terlebih
burung yang masih muda. Dan satu lagi yang dicari juri untuk menang
selain kualitas suaranya seperti volume, irama, isian dan gaya ada 1
faktor yang tak bisa disepelekan, yaitu burung harus TAHAN, sebaik
baiknya burung ocehan kalo burung tidak TAHAN menghadapi suasana dan
tekakan di lapangan,dan tidak awet membawakan ocehannya, tidak akan bisa
menang. Untuk melatih burung supaya TAHAN bisa dibentuk sejak usia
dini. Dari Proses penjinakan, mandi jemur, setingan exfood, sampai
pemasteran semuanya berpengaruh, Makanya saya selalu membeli burung yang
anakan dengan seleksi saya sendiri dan tidak mudah mengganti setingan
exfood karena sejatinya burung gak perlu neko neko, yang neko neko pun
belum tentu juara hehehehe , selamat mencoba……..</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01562248980026496292noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5797986971141288436.post-30692571276591600222013-05-16T13:27:00.004-07:002013-05-16T13:27:43.415-07:00burung murai batu<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTU2LeNzUf41Jhi-36QTfZH_YrN4asEzo0XK1Q5IIb6jxsFkZ5OqFxulJllgRlNIxA-SCXdUOlPmM14Tgd9EQKZttbNedUmECbzt0LZrMzhESPTUOsJG4Zdd9nA20Y_ZUUoTy0TY2pvtw/s1600/Ternak-Burung-Murai-Batu-300x182.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTU2LeNzUf41Jhi-36QTfZH_YrN4asEzo0XK1Q5IIb6jxsFkZ5OqFxulJllgRlNIxA-SCXdUOlPmM14Tgd9EQKZttbNedUmECbzt0LZrMzhESPTUOsJG4Zdd9nA20Y_ZUUoTy0TY2pvtw/s1600/Ternak-Burung-Murai-Batu-300x182.jpg" /></a></div>
<br />
<span style="color: magenta;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;"> <span style="color: blue;">murai jantan</span></span></span></span><br /><span style="color: magenta;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;"></span></span></span><span style="color: magenta;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA7MvEzhrXcbmVd94YTZXFFeUPo6hOXhBU_6aqs2oBXli3hxdlx6koTkOviIxQewpec4vpP5jLxrxN7CTL5EkIAjF9-UYrADo-_QwWtmF_6aV9UXhKrnnHzEfU7_62Ps8fs1uFxgZJTFY/s1600/femaleshama2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA7MvEzhrXcbmVd94YTZXFFeUPo6hOXhBU_6aqs2oBXli3hxdlx6koTkOviIxQewpec4vpP5jLxrxN7CTL5EkIAjF9-UYrADo-_QwWtmF_6aV9UXhKrnnHzEfU7_62Ps8fs1uFxgZJTFY/s320/femaleshama2.jpg" width="320" /></a></div>
</span></span></span><br />
<span style="color: magenta;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;"> murai betina</span></span></span><br />
<br />
<span style="color: magenta;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">Secara</span></span></span>
umum murai batu gampang dibedakan antara jantan dan betinanya berbeda
dengan jenis burung monomorpic (seperti ANIS), murai batu jantan tentu
memiliki postur dan warna yang lebih terang/jreng dibanding betinanya
walaupun dalam beberapa kasus ada juga jantan berwarna sedikit doff.<br /><br />Dibawah ini secara umum perbedaan jantan dan betina murai batu:<br /><br /><span style="color: red;">Jantan :<br />Tubuh cendrung lebih besar<br />Kepala besar dan Lebar.<br />Ekor panjang dan lebar.<br />Kaki panjang dengan sisik sedikit kasar.<br />Bulu hitamnya lebih berkilau, (biru indigo)<br /><br />betina:<br />Tubuh lebih kecil.<br />Kepala kecil dan Bulat.<br />Ekor pendek dan kecil.<br />Kaki pendek dengan sisik lebih halus.<br />Bulu putih yang ada di punggung agak sempit, bulu hitam sedikit kusam atau keabu2an, </span><br /><br /><span style="color: black;">Untuk
membedakan piyik agak sulit, kalau piyik tersebut mempunyai tubuh lebih
besar dan panjang, serta pada sayap bagian tengah dadanya terdapat
bintik-bintik berwarna coklat maka dapat dipastikan bahwa piyik tersebut
berjenis kelamin jantan.</span><br /><span style="color: black;">Piyik
betina ; memiliki tubuh yang lebih kecil dan pendek, pada bagian tengah
dadanya ada bulu muda keputihan sedikit bercampur dengan coklat tipis
yang memanjang ke bawah.</span><br /><br /><span style="color: black;">Demikian sedikit gambaran Jantan dan Betina Murai Batu</span>.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/01562248980026496292noreply@blogger.com1