Rabu, 22 Mei 2013

burung cendet kepala merah

Burung Cendet / Burung Pentet merupakan salah satu burung predator yang memiliki suara variasi isian yang sangat baik. Banyak Kicaumania yang menganggap perawatan burung jenis ini susah. Sebenarnya, seperti ditulis Om Irvan Sadewa di SmartMastering.Com, merawat burung ini sama mudahnya dengan merawat burung berkicau jenis lain. Burung Cendet adalah burung cerdas dari keluarga Turdidae.
Cendet termasuk burung favorit untuk para penghobi yang senang dengan burung yang bisa menirukan berbagai suara burung lain. Dulu sekitar awal 1990-an, seperti ditulis Anang Dewanto dan Maloedyyn Sitanggang di Merawat & Melatih Burung Kicauan, cendet merupakan burung yang belum banyak diminati. Bahkan harganya tidak lebih dari harga burung kutilang. Namun, dalam perkembangannya, orang mengetahui bahwa selain memiliki bentuk fisik yang indah, ternyata burung ini mempunyai suara yang menarik dan dapat memaster suara burung lainnya. Karena itu, berbondong-bondonglah orang berusaha mendapatkan burung ini dan mencari kualitas yang terbaik.
Tipe suara Cendet yang ngerol, cenderung mendominasi suara ocehan burung lainnya jika kita gantang di dalam rumah bersama-sama. Dibanding burung lain, Cendet yang bisa memiliki lagu variatif (tergantung pola pemasterannya) ini, memiliki warna suara yang merdu. Meski bisa sangat keras, tetapi tidak memekakkan telinga. Beda dengan warna suara burung-burung kicauan lainnya.

Cendet Hitam putih menawan bentuknya



cendet hitam putih (L ludovicianus), burung – burung ini merupakan spesies yang biasa tinggal di dunia baru (Amerika)
Cendet (laniidae shrikes) seperti yang biasa kita kenal memiliki banyak keragaman jenis dan menyebar di seluruh bagian dari dunia ini. suaranya yang nyaring, tajam dan gaya bertarungnya yang nagen membuat cendet semakin diminati oleh para penggemar burung kicauan disini. meskipun begitu cendet bukanlah burung kicau biasa karena burung ini termasuk burung pemangsa ( bird of prey ) atau burung predator, disebut semi karena makanan cendet ini bisa dibilang tidak susah burung burung kecil, ikan, kadal ,serangga hingga makanan buatan manusia ( voer ) dimakan.  akan tetapi hati hatilah menggantung cendet ini terlebih berdekatan dengan sangkar burung burung kecil lainnya karena akibatnya bisa fatal. 


Burung cendet terbesar

Burung Cendet Abu-Abu Besar (Lanius Excubitor)

Burung Cendet Abu-Abu Besar atau Lanius Excubitor merupakan salah satu jenis Burung Cendet yang memperkaya Genus Lanius alias varian Cendet sebagai bukti bahwa penyebaran burung ini memang hampir ada di seluruh belahan dunia.


Adanya Lanius Excubitor atau Burung Cendet Abu-Abu besar juga membuktikan bahwa Burung Cendet bukan sekedar burung liar. Spesies Cendet jenis ini memiliki ukuran atau postur tubuh relatif paling besar dibandingkan jenis burung Cendet lainnya termasuk Cendet Jawa yang banyak beredar di Indonesia. Burung Cendet Abu-Abu besar umumnya memiliki panjang keseluruhan mencapai hingga ukuran 25 cm. 

Burung Cendet Abu-Abu Besar atau Lanius Excubitor ini paling banyak ditemui dan berkembang biak di wilayah benua Eropa, Asia, dan Amerika Utara.

Sesuai dengan nama yang dimilikinya Burung Cendet Abu-Abu Besar selain memiliki postur tubuh paling bongsor dibanding Burung Cendet jenis lain juga memiliki keunikan bagi pecinta Burung Cendet Indonesia, sebab Lanius Excubitor memiliki warna Abu-Abu yang cukup sedap dipandang mata. Sehingga tidak heran jika ada pecinta Burung Cendet di Indonesia memburu jenis ini sebagai pelengkap koleksi burung kicauan di rumah alias burung klangenan.

Selasa, 21 Mei 2013

Sepah Hutan suaranya bisa lembut, bersambung, dan keras

Sepah hutan jantan, Muara Tebo, Jambi © Muhammad Arifin
Scarlet Minivet
Pericrocotus flammeus (J. R. Forster, 1781)
Deskripsi
Burung berukuran 19 cm. Jantan; berwarna hitam kebiruan dengan dada, perut, tungging, sisi terluar bulu ekor dan bercak pada sayap merah. Betina; berwarn lebih abu-abu pada punggung, Warna merah digantikan oleh warna kuning yang melebar sampai tenggorokan, dagu, penutup telinga dan dahi.
Suara
“kru-u-u-ti-tip” yang lembut atau “herr” yang berulang, dan “sigit-sigit-sigit” dengan nada tinggi.
Belum tersedia rekaman suara yang diambil di wilayah Indonesia
Penyebaran dan ras
Terdiri dari 19 sub-spesies, dengan daerah persebaran:
  • speciosus (Latham, 1790) – Himalaya dari Jammu dan Kashmir ke timur sampai China selatan (Xizang tenggara).
  • fraterculus Swinhoe, 1870 – India timur-laut (perbukitan di Assam ke selatan sampai S. Brahmaputra), Myanmar utara, China selatan (Yunnan, Hainan) dan Indochina utara.
  • flammeus (J. R. Forster, 1781) – India barat & selatan dan Sri Lanka.
  • semiruber Whistler & Kinnear, 1933 – India timur-tengah, Myanmar selatan dan Thailand (kecuali tengah & selatan) ke timur sampai Indochina tengah & selatan.
  • andamanensis Beavan, 1867 – Kep. Andaman.
  • fohkiensis Buturlin, 1910 – China tenggara (Guizhou ke timur sampai Fujian, ke selatan sampai Guangxi dan Guangdong).
  • flammifer Hume, 1875 – Myanmar tenggara, Thailand selatan & barat-daya serta Semenanjung Malaysia timur & utara.
  • xanthogaster (Raffles, 1822) – Semenanjung Malaysia barat & selatan serta Sumatera (termasuk kepulauan di pesisir timur).
  • minythomelas Oberholser, 1912 – P. Simeulue, barat Sumatera.
  • modiglianii Salvadori, 1892 – P. Enggano, barat Sumatera.
  • insulanus Deignan, 1946 – Kalimantan.
  • siebersi Rensch, 1928 – Jawa dan Bali.
  • exul Wallace, 1864 – Lombok (NTB).
  • novus McGregor, 1904 – Filipina utara & tengah (Luzon, Negros).
  • leytensis Steere, 1890 – Filipina tengah-timur (Samar, Leyte, Bohol).
  • gonzalesi Ripley & Rabor, 1961 – Filipina selatan (Mindanao utara dan timur).
  • nigroluteus Parkes, 1981 – Mindanao tengah-selatan.
  • johnstoniae Ogilvie-Grant, 1905 – Gn Apo, di Mindanao tenggara.
  • marchesae Guillemard, 1885 – Kep. Sulu (Jolo).
Sepah hutan betina, Muara Tebo, Jambi © Muhammad Arifin
Tempat hidup dan Kebiasaan
Umum ditemukan di dataran rendah dan perbukitan sampai dengan ketinggian 1500 m atau lebih. Menyukai hutan primer, belompatan di antara pucuk-pohon berdaun halus secara bepasangan atau dalam kelompok.
Makanannya antara lain: Ulat, jengkerik, bubuk, kecoa dan serangga-serangga lainnya serta kadang-kadang buah. Waktu bersarang di Jawa Barat tercatat pada bulan Mei dan Juni. Telur dua butir berwarna biru berbintik-bintik kemerah-merahan yang diletakkan pada sarang berbentuk cawan yang indah dihiasi dengan lumut, terikat oleh sarang laba-laba. Sarang diletakkan pada cabang pohon yang tinggi di dalam tajuk.
Status
Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (LC)
Perdagangan internasional : -
Perlindungan : -

Sepah Dagu Kelabu Suaranya Lembut agak parau

Sepah dagu-kelabu, Gunung Kerinci, Jambi © Zulqarnain Assiddiqi
Grey-chinned Minivet
Pericrocotus solaris Blyth, 1846
© Karen Phillipps
Deskripsi
Berukuran sedang (17 cm), berwarna merah atau kuning. Jantan berwarna merah, perbedaannya dengan burung sepah lain yaitu tenggorokan dan penutup teling yang abu-abu gelap suram. Betina berwarna kuning, ciri utamanya yaitu tidak ada warna kuning pada dahi, penutup telinga, dan tenggorokan.
Iris coklat gelap, paruh hitam, kaki hitam.
Suara
Suara lembut, sedikit parau “tsii-sip”.
Belum tersedia rekaman suara yang diambil di wilayah Indonesia
Penyebaran dan ras
Himalaya, Cina selatan, Asia tenggara, Semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan.
  • solaris Blyth, 1846 – Himalayas (Nepal ke timur sampai Assam) dan Myanmar utara & barat.
  • rubrolimbatus Salvadori, 1887 – Myanmar timur & tenggara serta Thailand utara.
  • montpellieri La Touche, 1922 – China selatan (Yunnan utara).
  • griseogularis Gould, 1863 – China tenggara (Guizhou, Guangxi utara, Hunan, Guangdong, Fujian), Taiwan, Hainan, Laos timur-laut dab Vietnam utara.
  • deignani Riley, 1940 – Laos selatan dan Vietnam tengah (Annam).
  • nassovicus Deignan, 1938 – Thailand tenggara dan Kamboja selatan.
  • montanus Salvadori, 1879 – Semenanjung Malaysia dan Sumatera bagian barat.
  • cinereigula Sharpe, 1889 – Kalimantan bagian utara.
Tempat hidup dan Kebiasaan
Penghuni tetap yang umum di pegunungan Sumatera dan Kalimantan bagian utara (dari Gn Kinabalu ke selatan sampai Liang Kubung dan Penrissen), di hutan-hutan pada ketinggian antara 1200-2000 m. Kebiasaan seperti burung sepah lain.
Status
Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (LC)
Perdagangan internasional : -
Perlindungan : -

Sepah Gunung Suara Keras bersambung

Sepah gunung jantan, TN Gunung Merapi, Yogyakarta © Swiss Winasis
Sunda Minivet
Pericrocotus miniatus (Temminck, 1822)
Deskripsi
Burung berukuran sedang (19 cm), berwarna merah dan hitam dengan ekor panjang. Ciri-ciri betina adalah kombinasi kepala hitam, ekor sangat panjang dan tidak ada warna merah pada bulu sekunder. Betina cukup unik dengan warna bulu hitam dan merah seperti jantan, warna merah meliputi tenggorokan dagu dan dahi serta mantel berwarna kemerahan.Iris coklat, paruh hitam kaki hitam.
Suara
Suara keras bergetar “cii-cii-cii” atau keras berkepanjangan “tsrii-ii”.

Penyebaran dan ras
Endemik di dataran tinggi dan pegunungan Sumatera dan Jawa.
Sepah gunung betina, TN Gunung Merapi, Yogyakarta © Adhy Maruly
Tempat hidup dan Kebiasaan
Umum terdapat di hutan pegunungan pada ketinggian 1200-2400 m. Kebiasaan hidup dalam kelompok besar sampai berjumlah 30 ekor. Sering mengunjungi puncak-puncak pohon di dalam serta si dekat hutan primer dan perkebunan pinus, kadang-kadang mengunjungi lahan pertanian.
Makanannya antara lain: Kumbang, ulat kupu-kupu, tempayak dan telur serangga. Di Jawa Barat waktu bersarang tercatat dalam bulan April dan Mei. Telur dua butir berwarna putih dengan bintik abu-abu dan ungu. Sarang berbentuk cawan yang rapih seperti pada burung sepah lainnya, diletakkan pada cabang pohon yang rimbun pada hutan primer.
Status
Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (LC)
Perdagangan internasional : -
Perlindungan : -

Sepah Tulin Bersuara Merdu

Sepah tulin jantan, TN Kerinci Seblat, Sumatera © Yann Muzika
Fiery Minivet
Pericrocotus igneus Blyth, 1846
Sepah tulin © Karen Phillipps
Deskripsi
Berukuran kecil (15 cm), berwarna merah padam dan hitam. Jantan merah terang dengan kepala, punggung, sayap, dan ekor tengah hitam mengkilapserta sapuan jingga pada perut dan sisi ekor. Betina: kepala dan punggung abu-abu, muka dan tubuh bagian bawah kuning, berubah menjadi jingga pada penutup bawah ekor dan tunggir.
Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.
Suara
Meninggi, merdu “swii-iit”.
Belum tersedia rekaman suara yang diambil di wilayah Indonesia
Penyebaran dan ras
Palawan, Semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan.
  • igneus Blyth, 1846 – Myanmar selatan (Tenasserim), Thailand selatan, Semenanjung Malaysia, Sumatera (termasuk Nias, Bangka dan Belitung), Kalimantan dan Filipina barat-daya (Palawan).
  • trophis Oberholser, 1912 – P. Simeulue, barat Sumatera.
Tempat hidup dan Kebiasaan
Burung penetap yang ditemukan di hutan mangrove dan hutan-hutan sampai ketinggian 200 m di Sumatera dan Kalimantan. Kebiasaan seperti burung sepah yang lain.
Status
Daftar merah IUCN : Hampir Terancam (NT)
Perdagangan internasional : -
Perlindungan : -

Sepah Kecil Bersuara Tinggi

Sepah kecil jantan, Gn Lawu, Plaosan, Magetan, Jawa Timur © Arimurti T. Martimbang
Small Minivet
Pericrocotus cinnamomeus (Linnaeus, 1766)
Deskripsi
Berukuran kecil (15 cm), berwarna abu-abu, merah dan hitam. Perbedaannya dengan burung sepah lain adalah kepala dan mantel jantan abu-abu serta tubuh bagian bawah betina keputih-putihan dan lebih buram.
Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.
Suara
Bernada tinggi, berdering “tsyi-tsyi-tsyi-tsyi”, merupakan panggilan di antara anggota kelompok.
Rekaman suara dapat didengarkan di Macaulay Library
Penyebaran dan ras
India, Asia tenggara (kecuali Semenanjung Malaysia), Kalimantan, Jawa dan Bali.
Sepah kecil betina, Gn Lawu, Plaosan, Magetan, Jawa Timur © Arimurti T. Martimbang
Tempat hidup dan Kebiasaan
Status di Kalimantan tidak diketahui. Pada akhir abad lalu, seekor dikoleksi di Kalimantan Selata, mungkin merupakan pengembara dari Jawa. Penghuni tetap di Jawa dan Bali, tersebar luas cukup umum terdapat di daerah dataran rendah. Di Sumatera dan Kalimantan, diganti keberadaannya oleh Sepah tulin. Lebih menyukai hutan terbuka, hutan mangrove, tanah pertanian dan pedesaan. Terbang dalam kelompok kecil yang aktif dan ribut, mencari makan di puncak pohon-pohon yang tinggi.
Memakan ulat kupu-kupu, laba-laba, tempayak kecil dan serangga lainnya. Di Jawa waktu bersarang tercatat dari bulan Maret sampai Agustus. Telur dua butir berbintik coklat keungu-unguan yang diletakkan pada sarang bentuk cawan yang rapih tersembunyi dengan baik pada tajuk yang tinggi.
Status
Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (LC)
Perdagangan internasional : -
Perlindungan : -

Sepah Padang gemerincing getaran suaranya

Ashy Minivet
Pericrocotus divaricatus (Raffles, 1822)
Sepah padang © Karen Phillipps
Deskripsi
Berukuran besar (20 cm), berwarna hitam, abu-abu, dan putih khas. Mirip dengan kapasan, tetapu ukurannya lebih besar dan tidak ada garis sayap. Mirip dengan Bentet-kedasi, tetapi tubuh bagian bawah berwarna putih dan tunggir abu-abu. Jantan memiliki topi, strip mata, dan bulu terbang hitam, serta bagian atas abu-abu dan bagian bawah putih. Betina lebih pucat dan lebih abu-abu.
Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.
Suara
Getaran gemerincing yang dikeluarkan sewaktu terbang.
Belum tersedia rekaman suara yang diambil di wilayah Indonesia
Penyebaran dan ras
Asia timur-laut dan China timur. Pada musim dingin, bermigrasi ke selatan sampai Asia tenggara, Filipina, dan Sunda Besar.
Terdiri dari dua sub-spesies, dengan daerah persebaran:
  • divaricatus (Raffles, 1822) – berbiak di Siberia tenggara (dari Amurland ke selatan), China timur-laut (terutama di Nei Mongol, Heilongjiang dan Jilin), Korea & Japan, juga di Taiwan; bermigrasi ke Asia tenggara, Sunda Besar dan Filipina, juga ke India.
  • tegimae Stejneger, 1887 – Kep. dan Kep. Ryukyu; baru-baru ini tercatat berbiak di Jepang selatan (Kyushu).
Tempat hidup dan Kebiasaan
Pengunjung tidak tetap di dataran rendah pesisir, jarang ditemukan pada ketinggian lebih dari 900 m di Sumatera dan Kalimantan bagian utara. Memburu serangga pada tajuk pohon. Sewaktu terbang, kurang terlihat mencolok dibandingkan dengan burung sepah yang berwarna terang. Membentuk kelompok sampai 15 ekor.
Status
Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (LC)
Perdagangan internasional : -
Perlindungan : -

Kamis, 16 Mei 2013

Burung samyong Maestro kicauan

Burung Samyong atau Bare-throted Whistler (Pachycephala nudigula), merupakan burung penyanyi dari keluarga Pachycephalidae dan masuk ke dalam genus Pachycephala.
seperti yang aku tulis sebelumnya tentang genus ini bisa dibaca disini Pachycephala.

Burung ini hanya terdapat atau endemic di Indonesia saja,  lebih tepatnya di Nusa Tenggara sampai ke timur hehehe. berukuran sedang, kira-kira 18-19 cm. burung jantan mempunyai warna bulu hijau zaitun, ekor berwarna gelap, kepala berwarna hitam dan tenggorokan tidak berbulu berwarna merah. burung betina memiliki warna bulu hijau kekuningan, kepala abu-abu tua dan tenggorokan mempunyai bulu. burung Whistler asli Indonesia ini menyukai hutan hutan kering dataran rendah. mencari makanan berupa serangga dicabang-cabang pohon.

Burung Whistler original Indonesia ini hehehe mempunyai nyanyian yang amat sangat lantang, kadang seperti siulan yang sangat keras dan bervariasi (tipikal suara burung Whistler), bahkan bisa menirukan suara burung jenis lain. oleh sebab itu, tidak ada salahnya jika burung ini menjadi "One of the best songbirds of Indonesia" alias salah satu burung penyanyi terbaik di Indonesia. di pasar burung, tepatnya pasar burung Kupang, Surabaya, beberapa tahun lalu sempat banyak yang jual burung ini, akan tetapi sekarang sudah sangat jarang, hanya satu dua saja dan tentu saja, harganya melambung tinggi alias mahal. kemungkinan besar hal ini disebabkan aturan pemerintah yang ketat mengenai keluar masuknya burung dari pulau satu ke pulau lainnya (tindakan ini jelas harus didukung, demi kelanggengan hidup burung ini di alam dan mencegah perburuan liar).


Suara burung Samyong atau Bare-throated Whistler bisa didengar disini :
http://www.xeno-canto.org/23099


Video burung ini bisa dilihat disini:
http://www.youtube.com/watch?v=NVY-C1UwlGs 


Photo burung Samyong (Bare-throated Whistler) :








burung cabe cabe suaranya pedas seperti namanya

burung kecil ini lumayan masih sering terlihat di sekitar kita,,
burung inin sangat lincah dan gesit sambil mengejar burung lain biasannya burung yang di kejar itu prenjak atau sogok otong,,
burung ini lumayan mempunyai kicauan yang atraktif dan kencang,,di daerah saya burung ini banyak peminatnya,,
tetapi burung cabean ini termasuk burung yang rentan karena gampang mati,,
melihat masa dulu burung ini bebas berkeliaran dan kita sering melitnya,,,,tapi sekaran juga sama masih sering melihatnya tetapi di pasar burung wkwkwkwkwk
sekarang di PB burung apapun ada,,,nanti anak cucu kita bakal jadi kenangan dong melihat burung bebas terbang,,,,

NOTE : kalau bisa ternak Why not,,,
noe & friends

burung sogok otong / Pritgantil mempunyai crecetan yang panjang nan indah

Burung ini masih sering kita jumpai di pekarangan atau di pohon yang ada di dekat rumah kita,,,,
burung sogok otong atau pritgantil (nama daerah) ini di anggap burung murah malah gak ada harga jualnya,,
apakah kalian pernah mendengarkan suara merdu sang maestro jalanan ini dalam berkicau ,sungguh sungguh membuat kita yang mendengarkan terasa nyaman,,,,

burung penghisap ini mengeluarkan suara crecetan panjan dan keras juga lantang tentunya,,,padahal suara burung ini mungkin bagus buat masteran burung isian ,,,karena crecetan nya yang cukup bagus,,

kendala burung penghisap madu dalam keseharian ya sudah pastilah harus ada pengganti nektar makanan mereka sehari hari,,, tapi sogok otong punya temanku ngevoer TOTAL,ini membuktikan burung ini beradaptasi nya sangat bagus,,,

anda tertantang memeliharanya ,,,,

NOTE : kalau bisa beternak why not,,,,hehehe
noe & Friends

burung ciblek kecil kecil pintar nembak


Ciblek (Prenjak Putih) merupakan burung asli Indonesia. Namun, ada juga prenjak yang bermigrasi dari daerah dingin ke daerah berhawa lebih hangat. Burung Prenjak Putih dibedakan dalam dua kelompok, yakni prenjak dunia lama dan prenjak dunia baru. Disebut prenjak dunia lama karena burung ini merupakan kelompok burung penyanyi paling kuno. Fosilnya berhasil ditemukan di Prancis. Menurut perkiraan, fosil tersebut berasal dari zaman upper oligocence, sekitar 28 juta tahun lalu. Selanjutnya, kelompok ini berkembang menjadi spesies yang jumlahnya sangat besar. Kini, diperkirakan terdapat 65 genus dan 312 spesies prenjak di seluruh dunia.
Burung ini tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Habitatnya di hutan, pinggiran hutan, dan persawahan. Prenjak hidup di pohon – pohon yang rendah. makanan aslinya adalah biji – bijian, serangga, dan ulat. Sarangnya terbuat dari rerumputan kering.

B. CIRI UMUM
Panjang tubuh prenjak sekitar 11 cm, sehingga tergolong burung bertubuh mungil. Gerakannya sangat lincah. Paruh atas berwarna kecoklatan, sedangkan paruh bawah agak keputihan. kakiknya tampak lemah dengan warna kemerahan dibagian pergelangan dan jari kakinya. bulu di kepalanya berwarna cokelat kemerahan yang tampak lebih contras adalah pejantan. Pada burung muda dan anakan, warna bulu di kepalanya tidak jauh berbeda dengan bulu burung dewasa, tetapi bulunya lebih jarang.
Bulu sayap bagian atas lebih dominasi oleh warna abu – abu dan cokelat. Sementara itu, bulu tubuh bagian bawah didominasi oleh warna putih keabu – abuan, seperti halnya kerabat prenjak lainnya. Ekornys tersusun bertingkat dan tampak selalu berdiri tegak saat bergerak.
Burung prenjak yang biasanya dilombakan adalah prenjak jantan. Untuk membedakan antara jantan dan betina, lihat ukuran tubuh dan warna bulunya. Prenjak jantan memiliki ukuran tubuh lebih besar dari pada betina. Prenjak jantan warna paruh cenderung lebih hitam dibagian atas dan bawah.
C. MEMILIKI BANKALAN PRENJAK
Umumnya, bakalan prenjak adalah burung hasil hasil tangkapan yang masih berupa piyik yang masih berupa piyik yang belum mampu berkicau dan bakalan muda hutan yang mampu berkicau. bakalan muda hutan ini biasanya memiliki suara alam yang nyaring, merdu, melengking, dan kaya variasi.
Ciblek Jantan & Betina
Ciri Fisik :
• Mata : Pejantan memiliki mata yang Melotot (menonjol keluar), sedangkan betina matanya datar, ini juga pertanda bahwa burung tersebut memiliki mental tempur yang baik, dan mudah adaptasi dengan lingkungan baru.
• Kepala : Ceper Porposional tidak terlalu melengkung ke atas
• Leher : Carilah pejantan yang memiliki leher panjang namun tebal. Berdasarkan pengalaman saya Ciblek dengan leher yang saya sebutkan tadi mempunyai mental tangguh dan volume yang lantang.
• Paruh : Hitam legam,Panjang, Tebal, diyakini mempunyai volume yang lantang
• Body : Pilihlah pejantan yang memiliki bodi panjang tubuh yang padet tetapi tidak terlalu besar !
• Ekor : Pejantan memiliki ekor panjang dan rapi (ngumpul ditengah) menandakan burung dalam kondisi fit !
• Bulu : Untuk Ciblek muda bisa dilihat pada alis matanya, apabila warna alis ciblek mencolok atau putih sekali pertanda betina, sebaliknya apabila warna alis terlihat samar atau hampir tidak ada itu pejantan, dan pejantan mempunyai warna dada kehitaman namun betina juga mempunyai warna tersebut akan tetapi agak redup.
• Sumpit : Pejantan memiliki sumpit yang rapat dan keras. Betina memiliki sumpit longgar dan lembek.
D. PERAWATAN
• Pagi hari,sekitar pukul 07.00 WIB, krodong dibuka beri 2 ekor jangkrik kecil(clondo kecil) apabila mau, kadang ada ciblek yang gak doyang jangkrik, yang sudah dibuang kepala dan kakinya, lalu diangin anginkan di depan rumah (kalo burung belum jinak cari tempat yang agak sepi namun rindang).
• Selang 1 Jam, mandikan ciblek, bisa di semprot atau pake cepuk kecil, diselingi membersihkan kotoran burung, dan menambahkan voer atau mengganti air minum.
*Untuk hariannya saya beri ulat kandang sama voer saja
• Selesai mandi bisa langsung dijemur sampai jam 10.00 wib (waktu jemur bisa dipancing dengan suara suara ciblek betina untuk memancing birahi ).
•Selesai jemur bisa  di angin anginkan di depan rumah, setelah itu istirahatkan didalam rumah sambil di pasangkan CD mastering, ingat memaster tidak harus keras, akan tetapi jelas dan diputar dalam tempo yang cukup. Sebab jika terlalu lama / seharian full bisa bisa stress burung tsb.
• Sore hari (pukul 16.00), krodong bisa dibuka.  Berikan 2 ekor jangkrik kecil (clondo kecil) lalu anginkan di depan rumah.
• Selang 1 jam, masukkan burung dan dikrodong
PENTING : Pemberian kroto bisa diberikan 2 hari sekali,plus 1 – 2 ulat hongkong, dengan porsi pagi sore hari.
*Lakukan secara kontinyu, jangan terlalu terburu – buru untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sebab jika anda ingin berhasil anda harus berusaha terlebih dahulu, berpedomanlah bahwa rawatan yang anda berikan adalah yang terbaik, jangan mudah mengganti setingan pakan, karena seseorang biasanya akan terpancing begitu melihat kesuksesan rekan atau setelah membaca di tabloid burung sekaligus.
D. MASA MABUNG
Mabung yang mempunyai arti Rontok Bulu (Ngurak), pada dasarnya hampir semua burung akan mengalaminya pada siklus tertentu. Biasanya terjadi pada tri semester pertama terhitung sejak burung tersebut menetas. Bagaimana pedoman bahwa burung tersebut dikatakan mabung : Sewaktu kita buka krodong perhatikan apakah ada helai bulu halus yang berjatuhan, jika temponya perhari semakin banyak atau diikuti bulu besar pada bagian sayap, ekor, kepala juga jatuh, maka itulah pertanda burung anda memasuki masa mabung.
Untuk perawatan dikala mabung :
• Burung harus dikondisikan dalam ruangan yang tidak bising karena akan mengganggu proses mabung.
• Sering dikrodong, dengan maksud agar burung tersebut tidak mudah stress atau memberikan waktu untuk istirahat.
• Boleh dimandikan minimum seminggu sekali, bisa diselingi dengan membersihkan kotoran burung, boleh dijemur tetapi tidak extrem, kalo perlu anginkan saja sampai bulu agak kering.
• Berikan Suplemen (Vitamin) penumbuh bulu, tidak harus mahal yang penting benar untuk pertumbuhan bulu, untuk menjaga kondisi burung tetap baik dan sehat, dan memberi nutrisi dari dalam tubuh, sehingga setelah muncul bulu mudanya agar tidak kopong.
• Makanan cukup diberikan menu semula/ harian akan tetapi diberikan tambahan sedikit, ingat….. sedikit saja supaya setelah mabung tidak terjadi kegemukan (Obesitas) yang menyebabkan burung malas berkicau setelah selesai mabung.
• Lakukan pemasteran karena konon burung mabung sangat konsen sekali jadi bisa gampang terekam. Ingat memaster suara burung tidak harus kencang yang penting jelas dan dengan waktu yang cukup.
*Experimen saya selalu berhasil, karena saya kroscek pada setingan harian, sebab burung tidak kaget mengalami perubahan tersebut, terlebih burung yang masih muda. Dan satu lagi yang dicari juri untuk menang selain kualitas suaranya seperti volume, irama, isian dan gaya ada 1 faktor yang tak bisa disepelekan, yaitu burung harus TAHAN, sebaik baiknya burung ocehan kalo burung tidak TAHAN menghadapi suasana dan tekakan di lapangan,dan tidak awet membawakan ocehannya, tidak akan bisa menang. Untuk melatih burung supaya TAHAN bisa dibentuk sejak usia dini. Dari Proses penjinakan, mandi jemur, setingan exfood, sampai pemasteran semuanya berpengaruh, Makanya saya selalu membeli burung yang anakan dengan seleksi saya sendiri dan tidak mudah mengganti setingan exfood karena sejatinya burung gak perlu neko neko, yang neko neko pun belum tentu juara hehehehe , selamat mencoba……..

burung murai batu



 murai jantan

 murai betina

Secara umum murai batu gampang dibedakan antara jantan dan betinanya berbeda dengan jenis burung monomorpic (seperti ANIS), murai batu jantan tentu memiliki postur dan warna yang lebih terang/jreng dibanding betinanya walaupun dalam beberapa kasus ada juga jantan berwarna sedikit doff.

Dibawah ini secara umum perbedaan jantan dan betina murai batu:

Jantan :
Tubuh cendrung lebih besar
Kepala besar dan Lebar.
Ekor panjang dan lebar.
Kaki panjang dengan sisik sedikit kasar.
Bulu hitamnya lebih berkilau, (biru indigo)

betina:
Tubuh lebih kecil.
Kepala kecil dan Bulat.
Ekor pendek dan kecil.
Kaki pendek dengan sisik lebih halus.
Bulu putih yang ada di punggung agak sempit, bulu hitam sedikit kusam atau keabu2an,


Untuk membedakan piyik agak sulit, kalau piyik tersebut mempunyai tubuh lebih besar dan panjang, serta pada sayap bagian tengah dadanya terdapat bintik-bintik berwarna coklat maka dapat dipastikan bahwa piyik tersebut berjenis kelamin jantan.
Piyik betina ; memiliki tubuh yang lebih kecil dan pendek, pada bagian tengah dadanya ada bulu muda keputihan sedikit bercampur dengan coklat tipis yang memanjang ke bawah.

Demikian sedikit gambaran Jantan dan Betina Murai Batu.