Rabu, 22 Mei 2013

burung cendet kepala merah

Burung Cendet / Burung Pentet merupakan salah satu burung predator yang memiliki suara variasi isian yang sangat baik. Banyak Kicaumania yang menganggap perawatan burung jenis ini susah. Sebenarnya, seperti ditulis Om Irvan Sadewa di SmartMastering.Com, merawat burung ini sama mudahnya dengan merawat burung berkicau jenis lain. Burung Cendet adalah burung cerdas dari keluarga Turdidae.
Cendet termasuk burung favorit untuk para penghobi yang senang dengan burung yang bisa menirukan berbagai suara burung lain. Dulu sekitar awal 1990-an, seperti ditulis Anang Dewanto dan Maloedyyn Sitanggang di Merawat & Melatih Burung Kicauan, cendet merupakan burung yang belum banyak diminati. Bahkan harganya tidak lebih dari harga burung kutilang. Namun, dalam perkembangannya, orang mengetahui bahwa selain memiliki bentuk fisik yang indah, ternyata burung ini mempunyai suara yang menarik dan dapat memaster suara burung lainnya. Karena itu, berbondong-bondonglah orang berusaha mendapatkan burung ini dan mencari kualitas yang terbaik.
Tipe suara Cendet yang ngerol, cenderung mendominasi suara ocehan burung lainnya jika kita gantang di dalam rumah bersama-sama. Dibanding burung lain, Cendet yang bisa memiliki lagu variatif (tergantung pola pemasterannya) ini, memiliki warna suara yang merdu. Meski bisa sangat keras, tetapi tidak memekakkan telinga. Beda dengan warna suara burung-burung kicauan lainnya.

Cendet Hitam putih menawan bentuknya



cendet hitam putih (L ludovicianus), burung – burung ini merupakan spesies yang biasa tinggal di dunia baru (Amerika)
Cendet (laniidae shrikes) seperti yang biasa kita kenal memiliki banyak keragaman jenis dan menyebar di seluruh bagian dari dunia ini. suaranya yang nyaring, tajam dan gaya bertarungnya yang nagen membuat cendet semakin diminati oleh para penggemar burung kicauan disini. meskipun begitu cendet bukanlah burung kicau biasa karena burung ini termasuk burung pemangsa ( bird of prey ) atau burung predator, disebut semi karena makanan cendet ini bisa dibilang tidak susah burung burung kecil, ikan, kadal ,serangga hingga makanan buatan manusia ( voer ) dimakan.  akan tetapi hati hatilah menggantung cendet ini terlebih berdekatan dengan sangkar burung burung kecil lainnya karena akibatnya bisa fatal. 


Burung cendet terbesar

Burung Cendet Abu-Abu Besar (Lanius Excubitor)

Burung Cendet Abu-Abu Besar atau Lanius Excubitor merupakan salah satu jenis Burung Cendet yang memperkaya Genus Lanius alias varian Cendet sebagai bukti bahwa penyebaran burung ini memang hampir ada di seluruh belahan dunia.


Adanya Lanius Excubitor atau Burung Cendet Abu-Abu besar juga membuktikan bahwa Burung Cendet bukan sekedar burung liar. Spesies Cendet jenis ini memiliki ukuran atau postur tubuh relatif paling besar dibandingkan jenis burung Cendet lainnya termasuk Cendet Jawa yang banyak beredar di Indonesia. Burung Cendet Abu-Abu besar umumnya memiliki panjang keseluruhan mencapai hingga ukuran 25 cm. 

Burung Cendet Abu-Abu Besar atau Lanius Excubitor ini paling banyak ditemui dan berkembang biak di wilayah benua Eropa, Asia, dan Amerika Utara.

Sesuai dengan nama yang dimilikinya Burung Cendet Abu-Abu Besar selain memiliki postur tubuh paling bongsor dibanding Burung Cendet jenis lain juga memiliki keunikan bagi pecinta Burung Cendet Indonesia, sebab Lanius Excubitor memiliki warna Abu-Abu yang cukup sedap dipandang mata. Sehingga tidak heran jika ada pecinta Burung Cendet di Indonesia memburu jenis ini sebagai pelengkap koleksi burung kicauan di rumah alias burung klangenan.

Selasa, 21 Mei 2013

Sepah Hutan suaranya bisa lembut, bersambung, dan keras

Sepah hutan jantan, Muara Tebo, Jambi © Muhammad Arifin
Scarlet Minivet
Pericrocotus flammeus (J. R. Forster, 1781)
Deskripsi
Burung berukuran 19 cm. Jantan; berwarna hitam kebiruan dengan dada, perut, tungging, sisi terluar bulu ekor dan bercak pada sayap merah. Betina; berwarn lebih abu-abu pada punggung, Warna merah digantikan oleh warna kuning yang melebar sampai tenggorokan, dagu, penutup telinga dan dahi.
Suara
“kru-u-u-ti-tip” yang lembut atau “herr” yang berulang, dan “sigit-sigit-sigit” dengan nada tinggi.
Belum tersedia rekaman suara yang diambil di wilayah Indonesia
Penyebaran dan ras
Terdiri dari 19 sub-spesies, dengan daerah persebaran:
  • speciosus (Latham, 1790) – Himalaya dari Jammu dan Kashmir ke timur sampai China selatan (Xizang tenggara).
  • fraterculus Swinhoe, 1870 – India timur-laut (perbukitan di Assam ke selatan sampai S. Brahmaputra), Myanmar utara, China selatan (Yunnan, Hainan) dan Indochina utara.
  • flammeus (J. R. Forster, 1781) – India barat & selatan dan Sri Lanka.
  • semiruber Whistler & Kinnear, 1933 – India timur-tengah, Myanmar selatan dan Thailand (kecuali tengah & selatan) ke timur sampai Indochina tengah & selatan.
  • andamanensis Beavan, 1867 – Kep. Andaman.
  • fohkiensis Buturlin, 1910 – China tenggara (Guizhou ke timur sampai Fujian, ke selatan sampai Guangxi dan Guangdong).
  • flammifer Hume, 1875 – Myanmar tenggara, Thailand selatan & barat-daya serta Semenanjung Malaysia timur & utara.
  • xanthogaster (Raffles, 1822) – Semenanjung Malaysia barat & selatan serta Sumatera (termasuk kepulauan di pesisir timur).
  • minythomelas Oberholser, 1912 – P. Simeulue, barat Sumatera.
  • modiglianii Salvadori, 1892 – P. Enggano, barat Sumatera.
  • insulanus Deignan, 1946 – Kalimantan.
  • siebersi Rensch, 1928 – Jawa dan Bali.
  • exul Wallace, 1864 – Lombok (NTB).
  • novus McGregor, 1904 – Filipina utara & tengah (Luzon, Negros).
  • leytensis Steere, 1890 – Filipina tengah-timur (Samar, Leyte, Bohol).
  • gonzalesi Ripley & Rabor, 1961 – Filipina selatan (Mindanao utara dan timur).
  • nigroluteus Parkes, 1981 – Mindanao tengah-selatan.
  • johnstoniae Ogilvie-Grant, 1905 – Gn Apo, di Mindanao tenggara.
  • marchesae Guillemard, 1885 – Kep. Sulu (Jolo).
Sepah hutan betina, Muara Tebo, Jambi © Muhammad Arifin
Tempat hidup dan Kebiasaan
Umum ditemukan di dataran rendah dan perbukitan sampai dengan ketinggian 1500 m atau lebih. Menyukai hutan primer, belompatan di antara pucuk-pohon berdaun halus secara bepasangan atau dalam kelompok.
Makanannya antara lain: Ulat, jengkerik, bubuk, kecoa dan serangga-serangga lainnya serta kadang-kadang buah. Waktu bersarang di Jawa Barat tercatat pada bulan Mei dan Juni. Telur dua butir berwarna biru berbintik-bintik kemerah-merahan yang diletakkan pada sarang berbentuk cawan yang indah dihiasi dengan lumut, terikat oleh sarang laba-laba. Sarang diletakkan pada cabang pohon yang tinggi di dalam tajuk.
Status
Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (LC)
Perdagangan internasional : -
Perlindungan : -

Sepah Dagu Kelabu Suaranya Lembut agak parau

Sepah dagu-kelabu, Gunung Kerinci, Jambi © Zulqarnain Assiddiqi
Grey-chinned Minivet
Pericrocotus solaris Blyth, 1846
© Karen Phillipps
Deskripsi
Berukuran sedang (17 cm), berwarna merah atau kuning. Jantan berwarna merah, perbedaannya dengan burung sepah lain yaitu tenggorokan dan penutup teling yang abu-abu gelap suram. Betina berwarna kuning, ciri utamanya yaitu tidak ada warna kuning pada dahi, penutup telinga, dan tenggorokan.
Iris coklat gelap, paruh hitam, kaki hitam.
Suara
Suara lembut, sedikit parau “tsii-sip”.
Belum tersedia rekaman suara yang diambil di wilayah Indonesia
Penyebaran dan ras
Himalaya, Cina selatan, Asia tenggara, Semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan.
  • solaris Blyth, 1846 – Himalayas (Nepal ke timur sampai Assam) dan Myanmar utara & barat.
  • rubrolimbatus Salvadori, 1887 – Myanmar timur & tenggara serta Thailand utara.
  • montpellieri La Touche, 1922 – China selatan (Yunnan utara).
  • griseogularis Gould, 1863 – China tenggara (Guizhou, Guangxi utara, Hunan, Guangdong, Fujian), Taiwan, Hainan, Laos timur-laut dab Vietnam utara.
  • deignani Riley, 1940 – Laos selatan dan Vietnam tengah (Annam).
  • nassovicus Deignan, 1938 – Thailand tenggara dan Kamboja selatan.
  • montanus Salvadori, 1879 – Semenanjung Malaysia dan Sumatera bagian barat.
  • cinereigula Sharpe, 1889 – Kalimantan bagian utara.
Tempat hidup dan Kebiasaan
Penghuni tetap yang umum di pegunungan Sumatera dan Kalimantan bagian utara (dari Gn Kinabalu ke selatan sampai Liang Kubung dan Penrissen), di hutan-hutan pada ketinggian antara 1200-2000 m. Kebiasaan seperti burung sepah lain.
Status
Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (LC)
Perdagangan internasional : -
Perlindungan : -

Sepah Gunung Suara Keras bersambung

Sepah gunung jantan, TN Gunung Merapi, Yogyakarta © Swiss Winasis
Sunda Minivet
Pericrocotus miniatus (Temminck, 1822)
Deskripsi
Burung berukuran sedang (19 cm), berwarna merah dan hitam dengan ekor panjang. Ciri-ciri betina adalah kombinasi kepala hitam, ekor sangat panjang dan tidak ada warna merah pada bulu sekunder. Betina cukup unik dengan warna bulu hitam dan merah seperti jantan, warna merah meliputi tenggorokan dagu dan dahi serta mantel berwarna kemerahan.Iris coklat, paruh hitam kaki hitam.
Suara
Suara keras bergetar “cii-cii-cii” atau keras berkepanjangan “tsrii-ii”.

Penyebaran dan ras
Endemik di dataran tinggi dan pegunungan Sumatera dan Jawa.
Sepah gunung betina, TN Gunung Merapi, Yogyakarta © Adhy Maruly
Tempat hidup dan Kebiasaan
Umum terdapat di hutan pegunungan pada ketinggian 1200-2400 m. Kebiasaan hidup dalam kelompok besar sampai berjumlah 30 ekor. Sering mengunjungi puncak-puncak pohon di dalam serta si dekat hutan primer dan perkebunan pinus, kadang-kadang mengunjungi lahan pertanian.
Makanannya antara lain: Kumbang, ulat kupu-kupu, tempayak dan telur serangga. Di Jawa Barat waktu bersarang tercatat dalam bulan April dan Mei. Telur dua butir berwarna putih dengan bintik abu-abu dan ungu. Sarang berbentuk cawan yang rapih seperti pada burung sepah lainnya, diletakkan pada cabang pohon yang rimbun pada hutan primer.
Status
Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (LC)
Perdagangan internasional : -
Perlindungan : -

Sepah Tulin Bersuara Merdu

Sepah tulin jantan, TN Kerinci Seblat, Sumatera © Yann Muzika
Fiery Minivet
Pericrocotus igneus Blyth, 1846
Sepah tulin © Karen Phillipps
Deskripsi
Berukuran kecil (15 cm), berwarna merah padam dan hitam. Jantan merah terang dengan kepala, punggung, sayap, dan ekor tengah hitam mengkilapserta sapuan jingga pada perut dan sisi ekor. Betina: kepala dan punggung abu-abu, muka dan tubuh bagian bawah kuning, berubah menjadi jingga pada penutup bawah ekor dan tunggir.
Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.
Suara
Meninggi, merdu “swii-iit”.
Belum tersedia rekaman suara yang diambil di wilayah Indonesia
Penyebaran dan ras
Palawan, Semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan.
  • igneus Blyth, 1846 – Myanmar selatan (Tenasserim), Thailand selatan, Semenanjung Malaysia, Sumatera (termasuk Nias, Bangka dan Belitung), Kalimantan dan Filipina barat-daya (Palawan).
  • trophis Oberholser, 1912 – P. Simeulue, barat Sumatera.
Tempat hidup dan Kebiasaan
Burung penetap yang ditemukan di hutan mangrove dan hutan-hutan sampai ketinggian 200 m di Sumatera dan Kalimantan. Kebiasaan seperti burung sepah yang lain.
Status
Daftar merah IUCN : Hampir Terancam (NT)
Perdagangan internasional : -
Perlindungan : -